makalah strategi tempat "place strategy"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bagi
peusahaan jenis apapun, baik bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah
menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar
laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan, perusahaan harus
memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan
tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta
kepuasan konsumen baik itu berupa harga,
kualitas, pelayanan, dan sebagainya.
Biasanya
masalah yang akan muncul dan harus dipetimbangkan adalah lokasi dimana
perusahaan itu berdiri. Hal ini sangat penting karena lokasi berdirinya suatu
perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan,
tetapi juga komponen eksternal variable-variable penentu lain seperti biaya dan
mata uang.
Masalah
lokasi sangat memengaruhi keuntungan, kerugian dan risiko suatu perusahaan.
Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang
keluar dari perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga produk. Selain itu
lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, sewa, bahan baku dan lain
sebagainya.
Oleh
karena itu pada makalah ini kami akan membahas tentang stategi lokasi sehingga
akan dihasilkan proses output baik berupa barang atau jasa yang berkualitas
baik, dan efisien demi mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
1.2.
Rumusan Masalah
·
Apa
yang dimaksud dengan strategi lokasi ?
·
Apa
sajakah fungsi strategi lokasi & intermediatenya ?
·
Bagaimana
keputusan saluran pemasaran?
·
Bagaimana
organisasi saluran pemasaran ?
·
Apa
sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi suatu perusahaan ?
·
Jelaskan
tentang suburban area !
·
Apa
saja jenis-jenis lokasi perusahaan ?
·
Jelaskan Metode evaluasi alternative lokasi !
1.3.
Maksud
dan Tujuan Pembahasan
Adapun Maksud dan Tujuan yang
ingin dicapai dalam pembuatan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Marketing Management.
2. Mengetahui tentang masalah yang sering terjadi
terhadap penentuan lokasi
Perusahaan.
3. Meminimalisasi dan mengatasi masalah tentang
strategi lokasi yang sering terjadi dalam perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Strategi Lokasi
Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan
operasi produksi sebuah perusahaan yang dapat memberikan keuntungan maksimal
terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Lokasi adalah suatu persoalan individual. Hal ini sering
disebut pendekatan situasional atau contingency untuk pembuatan keputusan.
Karena keputusan tersebut akan menentukan masa depan perusahaan tersebut.
Keputusan yang paling penting yang perlu dibuat oleh
perusahaan adalah dimana mereka harus menempatkan operasi mereka. Aspek
internasional keputusan ini adalah sebuah indikasi bahwa keputusan lokasi
bersifat global. Lokasi sangat memengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Lokasi sangat memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.
Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa
mencapai 25% dari harga jual produk (tergantung kepada produk dan tipe produksi
atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti bahwa seperempat total pendapatan
perusahaan mungkin hanya dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan
bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari perusahaan. Biaya lain
yang dapat dipengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan
mentah, dan sewa.
Keputusan mengenai
lokasi harus di ambil oleh perusahaan sesekali saja, biasanya karena permintaan
telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena perubahan produktivitas
tenaga kerja, nilai tukar, biaya-biaya, dan sikap masyarakat setempat. Perusahaan
juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka karena pergeseran
demografi dan permintaan pelanggan.
Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
2. Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan
fasilitas lain di tempat lain;
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi
lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis.
Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah
strategi untuk meminimalkan biaya meskipun inovasi dan kreativitas juga
penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan
difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.
2.2. Fungsi Strategi Lokasi
Tujuan
penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik dengan tepat ialah untuk dapat
membantu perusahaan atau pabrik beroperasi atau berproduksi secara lancer,
efektif dan efisien. Maka dari itu harus diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya biaya produksi dan biaya distribusi dari
barang-barang/jasa-jasa yang dihasilkan sehingga biaya-biaya ini dapat menjadi
serendah mungkin. Akan tetapi hal ini hendaknya sekaligus dapat memenuhi
sasaran penjualan dalam arti dapat menyediakan dan menyerahkan barang-barang
tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas serta harga yang layak dan masih
dapat memperoleh keuntungan. Dengan adanya penentuan lokasi suatu perusahaan
atau pabrik yang tepat atau baik, akan menentukan :
1) Kemampuan
melayani konsumen dengan memuaskan.
2) Mendapatkan
bahan-bahan mentah yang cukup dan continue dengan harga yang layak/memuaskan.
3) Mendapatkan
tenaga buruh yang cukup.
4) Memungkinkan
diadakannya perluasan pabrik di kemudian hari.
Walaupun
lokasi suatu perusahaan atau pabrik sudah cukup baik untuk suatu jangka waktu
tertentu atau pada saat sekarang ini, akan tetapi mungkin timbul masalah plan
location yang baru di kemudian hari adalah disebabkan :
a) Karena
berubahnya adat kebiasaan masyarakat.
b) Dengan
berpindahnya pusat-pusat penduduk dan perdagangan.
c) Adanya
jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik.
Adapun tujuan dari
strategi lokasi ini secara garis besar adalah memaksimalkan benefit dari lokasi
tersebut. Benefit lokasi termasuk :
a.)
Efisiensi waktu
b.)
Biaya yang minimum
c.)
Citra perusahaan
d.)
Keuntungan (Provit)
e.)
Kredibilitas
2.3. Keputusan Saluran Pemasaran
Setelah perusahan meninjau dan memilih sistem
saluran, selanjutnya perusahaan mengimplementsikan sistem saluran. Perusahaan
harus memilih, mengelola dan memotivasi, serta mengevaluasi kinerja anggota
saluran.
2.3.1 MEMILIH
ANGGOTA SALURAN
Produsen memiliki kemampuan beragam dalam menarik
perantara yang berkualitas. Beberapa produsen tidak mengalami kesulitan dalam
memilih anggota saluran, namun tak jarang pula produsen harus bekerja
keras untuk memilih anggota saluran. Dalam memilih anggota, produsen harus
menentukan karakteristik yang membedakan perantara yang bersedia. Produsen
mengevaluasi berapa lama mereka bergerak di dunia bisnis, lini lain yang dijual
perantara, catatan dan pertumbuhan laba, kekuatan layanan, kerjasama dan
reputasi layanan. Jika perantara adalah agen penjualan, produsen harus
mengevaluasi jumlah, ukuran, lini yang dijual agen, dan kualitas tenaga
penjualan. Jika perantara adalah department store yang menginginkan distribusi
eksklusif, maka produsen harus mengevaluasi lokasi, potensi pertumbuhan masa
depan dan jenis pembeli.
2.3.2 MENGELOLA
DAN MEMOTIVASI ANGGOTA SALURAN
Selanjutnya perusahaan harus terus mengelola
anggota saluran. Perusahaan tidak boleh menjual melalui perantara,
tetapi kepada dan dengan mereka. Dalam
mengelola saluran, perusahaan harus dapat meyakinkan perantara akan dapat lebih
berhasil bila mereka bekerjasama sebagai bagian dari sistem. Agar dapat
mendorong anggota saluran untuk mencapai kinerja yang maksimal, perusahaan
harus memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
Kemampuan produsen sangat beragam dalam mengelola
distributor. Hal ini terkait dengan kekuatan saluran ( channel power ) yaitu
kemampuan untuk mengubah perilaku anggota saluran. Jenis – jenis channel power
itu antara lain :
a. Kekuatan Koersif
Kekuatan
koersif berupa ancaman dari produsen untuk menarik sumber daya atau
menghentikan hubungan kerjasama dengan anggota saluran. Tetapi dalam
penerapanya, sering menghasilkan konflik.
b. Kekuatan
Penghargaan
Kekuatan
penghargaan berupa penawaran ekstra dari produsen kepada konsumen sebagai wujud
penghargaan atas keberhasilan melaksanakan fungsi tertentu.
c. Kekuatan
Resmi
Kekuatan
resmi ini berupa kontrak yang dibuat produsen untuk anggota saluran bahwa
produsen adalah pemimpin yang resmi.
d. Kekuatan
Acuan
Produsen
sangat dihormati sehingga anggota saluran merasa bangga bekerja sama dengannya.
2.3.3 MENGEVALUASI
ANGGOTA SALURAN
Produsen harus terus
mengevaluasi kinerja anggota saluran terhadap standar – standar seperti
perolehan kuota penjualan, persediaan produk, waktu pengiriman barang ke
pelanggan, bagaimana anggota saluran melakukan perawatan terhadap barang yang
rusak, dan kerjasama dalam pelatihan dan promosi perusahaan.
2.4. Organisasi Saluran Pemasaran
Dalam menentukan saluran pemasaran, produsen harus
bisa memilih saluran apa yang ideal dan praktis. Bagi perusahaan
baru dengan modal terbatas dimulai dengan memilih saluran pemasaran langsung
dan menjual produknya langsung di pasar. Selanjutnya bagaimana
mereka memilih saluran pemasaran yang sesuai serta bagaimana mereka meyakinkan
perantara yang baik untuk menangani lini tersebut. Hingga perusahaan tersebut
berkembang dan akhirnya mereka dapat memperluas, memilih dan menggunakan
saluran pasaran yang ideal dengan ukuran perusahaan tersebut.
Maka dalam hal ini pengambilan keputusan dan
analisis saluran yang sesuai bagi perusahaan mereka sangat
diperlukan agar saluran pemasaran dapat berjalan efektif. Berikut beberapa
tahapan yang perlu diperhatikan dalam kaitanya mengambil keputusan desain
saluran yang tepat antara lain :
2.4.1 MENGANALISIS
KEBUTUHAN KONSUMEN
Bagaimana perilaku pembelian konsumen. Apakah
mereka lebih suka membeli di lokasi sekitar rumah mereka ataukah mereka
rela menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan produk tertentu, apakah mereka
lebih suka membeli secara pribadi seperti via internet atau via telepon, apakah
konsumen menginginkan banyak pelayanan tambahan dan lain sebagainya. Namun
disisi lain perusahaan juga harus memperhatikan sumber daya yang dimiliki untuk
keperluan kepuasan pelanggan. Dengan banyaknya layanan yang diberikan, tentunya
biaya yang diperlukan perusahaan dan anggota saluran akan meningkat sehingga
berakibat pada harga barang akan lebih tinggi bagi konsumen. Perusahaan juga
dituntut agar mereka dapat menyeimbangkan kebutuhan konsumen,
biaya, kelayakan produk dan preferensi harga pelanggan.
2.4.2 MENENTUKAN
TUJUAN SALURAN
Tujuan saluran pemasaran berkaitan erat dengan
tingkat layanan kepada segmen – segmen pelanggan tertentu yang ditargetkan.
Dari hasil pengidentifikasian segmen pelanggan, perusahaan dapat menentukan
pelayanan seperti apa dan bagaimana yang hendak diberikan kepada pelanggan.
Disisi lain perusahaan juga berusaha meminimalkan total biaya
saluran dalam memenuhi layanan pelanggan yang dibutuhkkan.
Dalam menentukan tujuan pemasaran dipengaruhi oleh
sifat perusahaan, produk, perantara pemasaran, pesaing dan lingkungannya. Ukuran
dan keuangan perusahaan menentukan fungsi pemasaran mana yang dapat ditangani
dan segmen mana yang harus diserahkan kepada perantara.
Dalam kaitannya dengan pesaing, mungkin perusahaan
menghindari saluran pemasaran yang digunakan pesaing. Contohnya Mary Kay
Cosmetics menjual langsung produknya kepada konsumen melalui korpsnya yang
memiliki satu juta lebih konsultan kecantikan yang tersebar di 34 pasar di
seluruh dunia.
Terakhir faktor lingkungan disini berkaitan dengan
kondisi ekonomi dan sistem hukum yang berlaku. Dalam situasi ekonomi yang
tertekan perusahaan lebih memilih menggunakan saluran pemasaran pendek dalam
memasarkan produknya bahkan mereka mengabaikan layanan pelanggan yang
kurang diperlukan.
2.4.3 MENGIDENTIFIKASI
ALTERNATIF UTAMA
Alternatif ini berkaitan dengan jenis perantara
yang digunakan, jumlah perantara dan syarat serta tanggung jawab oleh masing –
masing saluran pemasaran. Jenis perantara, berkaitan dengan produk
perusahaan. Sedangkan jumlah perantara berkaitan dengan
seberapa jumlah anggota saluran yang dibutuhkan perusahaan
agar produk semakin dekat dengan konsumen. Ada tiga
strategi dalam menentukan jumlah perantara pemasaran antara lain :
a. Distribusi
Intensif adalah strategi yang dilakukan anggota pemasaran dengan
cara menyimpan sebanyak mungkin stok produk di toko dengan maksud produk
tersebut harus tersedia dimanapun dan kapanpun konsumen menginginkan misalnya :
rokok, air mineral, permen dan lain – lain.
b. Distribusi
Eksklusif adalah strategi dimana perusahaan sengaja membatasi jumlah perantara
yang menangani produk. Perusahaan memasarkan produknya hanya ke beberapa
penyalur dengan maksud untuk meningkatkan nilai eksklusif produk mereka. Tak
jarang mereka dapat menekankan harga dalam kisaran yang lebih tinggi. Contohnya
dealer Bentley, dengan jumlah yang terbatas dan hanya ada di kota – kota besar.
Bentley mendapatkan dukungan yang kuat dari distributor yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap harga, promosi, dan layanan dealer.
c. Distribusi
Selektif : penggunaan lebih dari satu , tetapi tidak keseluruhan perantara yang
mau menjual produk perusahaan. Distribusi selektif ini berada diantara
distribusi eksklusif dan intensif. Contohnya merk televisi, furniture dan
peralatan rumah tangga kecil didistribusikan dengan cara ini.
Produsen
dan perantara harus menyetujui syarat dan tanggung jawab masing – masing
seperti :
a. kesepakatan
harga
Produsen
harus menetapkan aturan harga dan jadwal diskon yang adil serta
mencukupi kegiatan operasional anggota perantara.
b. Kondisi
Penjualan
Kondisi
penjualan mengacu pada persyaratan pembayaran dan jaminan produsen. Sebaian
besar produsen menggunakan sistem diskon tunai kepada distributor yang
melakukan pembayaran dimuka, memberikan jaminan atau penurunan harga kepada
distributor atas produk yang rusak serta insentif apabila distributor membeli
produk dalam jumlah yang besar.
c. Hak
Teritorial Distributor
Hak
Teritorial Distributor berkaitan dengan wilayah distributor dan berkaitan dengan
penghargaan secara penuh atas penjualan di wilayahnya baik dengan cara menjual
ke konsumen maupun ke distributor lain.
d. Layanan dan
Tanggung Jawab Bersama
Layanan
dan tanggung jawab bersama harus disebutkan secara seksama. Hal ini penting
terutama dalam bisnis waralaba. Contohnya McDonald menyediakan dukungan
promosi, sistem pencatatan, pelatihan, dan administrasi umum serta bantuan
teknis kepada pihak yang terwaralaba. Sedang, pihak terwaralaba harus memenuhi
standar perusahaan berkaitan dengan fasilitas fisik, bekerjasama untuk program
promosi baru, menyediakan informasi yang dibutuhkan, dan membeli persediaan
dari pemasok yang telah ditentukan.
2.4.4 MENGEVALUASI
ALTERNATIF UTAMA
Tahap berikutnya adalah mengevaluasi alternatif
dari hasil identifikasi berdasarkan kriteria ekonomi, kendali dan adaptif.
Kriteria ekonomi berkaitan dengan bagaimana perusahaan bisa menganalisis
perkiraan penjualan, biaya, dan profitabilitas dari alternatif yang berbeda.
Disisi lain perusahaan juga harus mempertimbangkan rentang kendali. Seberapa
besar anggota saluran memegang kendali atas pemasaran produk. Agen
penjualan merupakan perusahaan independen yang berusaha memaksimalkan labanya.
Biasanya mereka lebih berkonsentrasi pada pelanggan yang membeli paling banyak,
bukan mengutakan pelanggan yang membeli barang produsen. Sementara
saluran adapatif berkaitan dengan komitmen dengan saluran perusahaan. Saluran
pemasar menginginkan komitmen jangka panjang dengan perusahaan sedangkan
perusahaan menginginkan situasi yang lebih fleksibel sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Dalam hal ini anggota saluran
yang memiliki komitmen jangka panjang dengan perusahaan harus unggul dalam sisi
ekonomi dan kendali.
2.5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penentuan lokasi suatu
Perusahaaan
untuk memungkinkan dapat dilakukannya
penentuan lokasi suatu peusahaan / pabrik dengan tepat maka perlu diperhatika
factor-faktor yang mempengaruhinya. Sebenarnya faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam penentuan lokasi suatu perusahaan / pabrik sangat banyak. Faktor-faktor
tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
2.5.1 Faktor
Primer
Faktor primer adalah factor
terpenting dalam mempengaruhi dalam penentuan lokasi. Tujuannya meliputi
produksi dan distribusi dari nilai-nilai yang dikonsumsi menurut macam dan
kualitas, serta menurut waktu dan tempat yang dibutuhkan pada tingkat harga
yang bersedia dibayar oleh konsumen dan dengan biaya yang akan memberikan
profit yang layak bagi perusahaan.
Adapun yang termasuk dalam faktor
primer adalah sebagai berikut :
a)
Letak
dari pasar
Alasan utama perusahaan perusahaan mendirikan
pabriknya dekat dengan daerah pasaran hasil
produksinya agar dapat cepat melayani konsumen atau barang hasil produksinya
dapat cepat dipasar. Selain itu biaya pengangkutan produk ke pasar akan menjadi
lebih rendah, sehingga harga dapat ditekan
lebih rendah dengan pengharapan jumlah produk yang terjual lebih banyak
dan akhirnya dapat diperoleh hasil penjualan yang besar.
b)
Letak
dari sumber-sumber bahan mentah
Perusahaan memerlukan barang mentah untuk diolah
menjadi barang setengah jadi lalu menjadi barang jadi. Bahan-bahan ini perlu
diangkut dari tempat sumbernya ke perusahaan untuk diolah lebih lanjut.
Perusahaan berkepentingan untuk selalu dapat memperoleh jumlah bahan mentah
yang dibutuhkan dengan mudah, layak harganya, continue, dan biaya pengangkutan
yang rendah serta tidak rusak sehingga bila diproses /diolah nantinya menjadi
barang jadi, biaya produksinya dapat ditekan dan kualitas barang yang
dihasilkan akan lebih baik.
c)
Terdapatnya
fasilitas pengangkutan
Pengangkutan merupakan suatu faktor yang sangat
penting untuk diperhatikan, karena kegiatan pengangkutan meliputi mengangkut
dan memindahkan sampai pada tempat tujuan kadang-kadang memakan waktu dan biaya
yang sangat besar.
d)
Supply
dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia
Faktor buruh / tenaga kerja adalah faktor yang
penting bagi suatu perusahaan, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan
perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja. Oleh karena itu pemimpin
perusahaan hendaknya berusaha mencari tempat untuk lokasi bagi perusahaannya di
daerah yang tersedia cukup banyak tenaga kerja dengan kualitas serta skill yang
tinggi.
e)
Terdapatnya
pembangkit tenaga listrik
Suatu pabrik biasanya memerlukan tenaga listrik
untuk keperluan menjalankan mesin-mesin serta penerangan bagi pabrik secara
keseluruhan. Kebutuhan tenaga listri bagi pabrik biasanya volumenya cukup
besar, sehingga bila supply tenaga listrik didaerah dimana perusahaan atau
pabrik itu berada tidak cukup banyak,
maka tarifnya menjadi mahal.
2.5.2
Faktor Sekunder
Faktor sekunder yaitu factor yang
tidak terlalu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi suatu perusahaan.
Tujuannya untuk menghasilkan nilai-nilai yang dibutuhkan perusahaan dalam
melaksanakan peusahaannya guna mencapai tujuan utama. Nilai yang dibutuhkan
perusahaan dalam hal ini misalnya perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
orang-orangnya dan sebagainya.
Adapun
yang termasuk dalam faktor primer adalah sebagai berikut :
a) Rencana masa depan.
Lokasi suatu
perusahaan merupakan persoalan jangka panjang. Oleh karena itu kita perlu
memperhatikan tentang perencanaan jangka panjang mengenai kebutuhan-kebutuhan
& teknik-teknik operasi. Keputusan yang diambil sekarang akan mempunyai
pengaruh yang penting pada masa mendatang. Seperti kita ketahui bahwa peusahaan
sesuai dengan di cita-citakan oleh pemilik dan manajernya supaya hidup terus,
berkembang dan mengadakan perluasan.
b) Biaya dari tanah dan gedung terutama dalam
hubungannya dengan rencana dan masa depan.
Pada umumnya biaya
gedung dan tanah berbeda besarnya diantara daerah-daerah industry. Bila suatu
daerah biaya tanah dan gedungnya murah biasanya dapat menarik bagi pendirian
pabrik-pabrik baru. Di samping itu biaya tanah dan gedung ini sering dikaitkan
dengan rencana masa depan, karena pabrik yang didirikan disuatu daerah
dimaksudkan untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini perlu juga
diperhatikan beban Bunga dan pajak atas tanah dan gedung yang merupakan bagian
penting dalam pengeluatan / expense yang sifatnya tidak langsung.
c) Kemungkinan peluasan / ekspansi
Biasanya
penempatan lokasi suatu pabrik atau perusahaan disuatu daerah melihat
kemungkinan apakah perluasan atau ekspansi gedung perusahaan atau pabrik pada
masa yang akan dating dapat dilakukan ditempat tersebut atau tidak. Pelu kita
ketahui kebanyakan pabrik atau perusahaan didirikan tanpa melihat kemungkinan
mengadakan perluasan gedung atau peluasan gedung yang mungkin dilakukan
memelukan biaya perluasan yang sangat tinggi.
d) Terdapatnya fasilitas service dan fasilitas untuk
dinikmati masyaakat
Bila perusahaan di
dirikan di daerah dimana tidak terdapat bengkel-bengkel atau service industry
maka peusahaan itu harus mendirikan sendiri bengkel untuk mesin-mesin dan peralatannya untuk
menjamin kelancaran proses produksinya. Disamping itu perlu diperhatikan apakah
didaerah yang dipilih sebagai tempat lokasi pabrik telah terdapat rumah sakit,
sekolah, masjid, taman-taman, dan tempat-tempat lainnya. Fasilitas-fasilitas
seperti ini dibutuhkan untuk menarik para pekerja tertentu, dan membantu untuk
menjaga keadan fisik dan mentalnya tetap sehat, sehingga tidak mengganggu
efesiensi kerjanya
e) Terdapatnya fasilitas pembelanjaan
Yang dimaksud
dengan fasilitas pembelanjaan disini adalah terdapatnya lembaga-lembaga
keuangan seperti bursa atau pasar modal, dan sumber potensial yang ada untuk
modal perusahaan, dan terdapatnya lembaga-lembaga kredit seperti bank-bank,
koperasi simpan pinjam dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Dengan adanya
“financial facilities” dapat membantu perkembangan perusahaan. Disamping itu
juga adanya kesediaan dan kemampuan masyarakat untuk bekerja sama dan
membelanjai aktivitas memberi sumbangan yang besar bagi suksesnya perusahaan
tesebut.
f) Water supply (Persediaan Air)
Perusahaan atau
pabrik juga membutuhkan air, disamping tenaga listrik. Kadang-kadang kebutuhan
air ini jumlahnya besar maupun kecil baik untuk proses produksi ataupun untuk
keperluan yang lainnya seperti tenaga listrik cadangan sesuai kebutuhan
perusahaan.
g) Tinggi rendahnya pajak dan Undang undang perburuhan
Bagi
perusahaan yang membutuhkan modal
investasi yang besar maka masalah perizinan dan perpajakan perlu
dipertimbangkan secara mendalam menentukan lokasi bagi pabriknya pada suatu
daerah maupun negaranya. Kemudahan peizinan dan keringanan pajak sangat
diperlukan oleh perusahaan yang bersangkutan terutama untuk membantu
pembangunannya sehingga dapat diikuti dengan masa percobaan operasinya.
Keringanan pajak ini akan membantu untuk menutupi kerugian pada masa-masa
percobaan yang praktis belum menghasilkan sesuatu yang berarti sedangkan biaya
yang dibutuhhkansangat besar terutama karena adanya biaya-biaya yang tidak
terduga yang kadang-kadang jumlahnya cukup besar dan biaya-biaya untuk
pemasaran yang sangat diperlukan.
Undang-undang
perburuhan dapat membantu dan dapat
mempersulit perkembangan perusahaan pabrik. Undang-undang perburuhan ini
meliputi seluruh peraturan-peraturan yang telah ditetapkan pemerintah untuk
melindungi buruh.
h) Masyarakat di daerah itu (sikap, besar, keamanan)
Sikap masyarakat
dimana perusahaan atau pabrik akan ikut menentukan berhasil atau tidaaknya
kehidupan perusahaan tersebut dikemudian hari. Sikap masyarakat ini dapat
berwujud menghendaki atau acuh tak acuh dalam perusahaan tersebut.
Perlu pula
diperhatikan pandangan atau sikap masyarakat didaerah itu yaitu apakah
masyarakat itu setuju atau tidaknya di dirikannya pabrik didaerahnya. Disamping
itu keamanan juga memegang peranan penting. Biasaya pemerintah turut campur
dalam mengatur penempatan dan penyebaran dari perusahaan-perusahaan tersebut.
i)
Iklim
Suatu pabrik
kadang-kadang membutuhkan iklim tertentu seperti kelembaban udara, panas sinar
matahari, atau variasi iklim yang lain untuk kegiatan proses produksinya.
Disamping itu iklim yang baik dapat meninggikan moral pekerja sehingga dapat
mmperbesar hasil produksinya oleh karena
itu banyak perusahaan yang mendirikan pabriknya di daerah yang iklimnya baik
dan sesuai dengan kebutuhan proses prouksi perusahaan tersebut.
j)
Tanah
Suatu pabrik
kadang-kadang membutuhkan jenis atau sifat-sifat tanah yang tertentu , sehingga
adanya faktor ini perlu dipertimbangkan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah
luas dan letak dari keadaan lapangan, pengairan, tempat pembuangan air bekas
dan kemungkinan adanya banjir.
k) Perumahan yang ada dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Fasilitas
perumahan adalah perlu dan dibutuhkan oleh para pekerja yang tidak
memilikimperumahan yang harus dipertimbangkan. Bila syarat-syarat lain yang
dibutuhkan untuk penentuan lokasi sudah baik, sedangkan fasilitas perumahan
kurang, maka banyak perusahaan yang harus menanggung pembiayaan untuk membangun
perumahan bagi karyawannya.
2.6. Suburban Area
Yang dimaksud dengan suburban disini adalah
daerah pinggiran kota besar atau kota-kota kecil yang berada di dekat kota
besar. Daerah-daerah ini menjadi incaran perusahaan-peusahaan baru karena
adanya kecendrungan perusahaan untuk menempatkan pabriknya di daerah suburban.
Alasan
perusahaan memilih daerah suburban adalah karena keuntungan yang terdapat dari
penempatan pabrik didaerah suburban mencakup keuntungan-keuntungan yang
terdapat dari penempatan pabrik di kota besar dan di kota kecil atau di daerah
luar kota, yaitu antara lain :
a)
Upah buruh relatif lebih murah daripada di kota-kota besar
b)
Letaknya relatif dekat dengan pasar daripada daerah-daerah luar kota
c)
Harga tanahnya relatif murah daripada di kota-kota besar
d)
Banyak mempunyai hubungan transportasi ke kota-kota besar
e)
Dekat dengan service industries yang umunya di kota-kota besar
f)
Pajak-pajak umumnya lebih rendah daripada di kota-kota besar
g)
Biaya gedung dan bangunan relative lebih murah
h)
Adanya persediaan tenga kerja yang besar dibandingkan dengan
daerah-daerah yang jauh di luar kota
2.7. Jenis-jenis lokasi
perusahaan
Adapun Jenis-jenis lokasi perusahaan yaitu
sebagai berikut :
2.7.1. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak
bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang telah ditentukan. Para
pemilik modal mendirikan perusahaan mengambil lokasi yang sudah ditetapkan
pemerintah karena dalam kawasan yang ditetapkan tersebut mungkin sudah dibangun
sarana listrik, komunikasi, dan tempat pembuangan limbah sehingga tidak
membahayakan lingkungan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang,
pulo gadung, dan lain sebagainya.
2.7.2. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya
memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan
bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan
kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal
sebagai kota pelajar.
2.7.3. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa
dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh : Tambang emas di
cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain
sebagainya
2.7.4. Lokasi perusahaan yang mengikuti
faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya
dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja,
faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.
2.8. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
Ada
4 metode untuk mengevaluasi alternative lokasi yaitu :
2.8.1. Metode
Pemeringkatan Faktor
Metode
Pemeringkatan Faktor adalah metode lokasi yang menekankan tujuan pada proses
identifikasi biaya yang sulit untuk di evaluasi. Metode ini cukup popular
karena banyak faktor yang sangat beragam, mulai dari pendidikan sampai rekreasi
dan keahlian tenaga kerja dapat diperhitungkan. Caranya adalah dengan
mengkuantifikasi data yang sifatnya kualitatif. Faktor rating dilakukan dilakukan
dengan prosedur :
a)
Memberi bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi
b)
Mengalikan bobot faktor-faktor yang dipertimbangkan tersebut dengan
penilaian dari lokasi yang dipilih
c)
Memilih bobot yang paling tinggi untuk kemudian ditentukan sebagai
lokasi yang dipilih
2.8.2. Analisis
Titik Impas Lokasi
Analisis
Titik Impas Lokasi adalah salah satu analisis biaya – volume untuk membuat
perbandingan alternative-alternatif lokasi. Analisis ini dapat dikerjakan
secara matematik atau secara grafik. Penyelesaian secara grafik lebih disukai
dengan menghitung biaya tetap dan biaya variablenya.
2.8.3. Metode
Pusat Gravitasi
Metode
Pusat Gravitasi adalah metode yang mencari lokasi ditengah-tengah dari beberapa
lokasi alternative. Tujuannya adalah memperoleh jarak yang efesin dari segi
biaya perpindahan barang dan jasa dari lokasi-lokasi yang ada. Misalnya
perusahaan yang akan menempatkan gudang (pusat distribusi) sebagai tempat untuk
memasok baranng ke beberapa agen di suatu area tertentu
2.8.4. Metode
Transportasi
Metode
Transportasi adalah teknik untuk memecahkan masalah program linier. Tujuannya
adalah menentukan pola yang terbaik untuk pengiriman barang dari beberapa
lokasi sumber (supply) ke beberapa lokasi tujuan (demand) dengan meminimalkan
total biaya produksi dan biaya transportasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lokasi yang strategis adalah
wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan strategi lokasi
adalah untuk memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Tujuan stategi lokasi adalah memaksimalkan
manfaat atau benefit dari lokasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar