laporan kas
MAKALAH LAPORAN KAS
Mata Kuliah Financial Management
Disusun oleh:
Rizal Ali Amrullah (1510631020189)
FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas Izin dan Kuasa-Nya, penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul “Laporan Kas” yang kami buat, untuk
memenuhi tugas mata kuliah Financial Management.
Dalam
menyusun makalah ini penulis tidak terlepas dari beberapa pihak yang membantu
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan kepada
pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini dan sebagai ucapan
terimakasih, penulis sampaikan kepada:
1. Bapak
Gusganda Suria Manda, SE., MM. Selaku dosen Financial Management yang telah mengarahkan
dalam pembuatan tugas ini.
2. Orang
tua yang selalu memberi semangat dan mendukung saya baik secara material maupun
non material
3. Rekan
MA6 yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini
Penulis
berharap, tugas ini dapat bermanfaat baik bagi penulis, maupun teman-teman
sekalian. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, maka,
penulis sangat menerima kritik dan saran teman-teman terhadap tugas ini.
Karawang,
16 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Cover .............................................................................................................. 1
Kata Pengantar
.............................................................................................. 2
Daftar Isi
........................................................................................................ 3
Pembahasan
A. Pengertian
Kas dan laporan Kas .......................................................... 4
B. Jenis
dan Fungsi Kas ........................................................................... 6
C. Arus
Kas .............................................................................................. 7
D. Motif
memiliki Kas .............................................................................. 14
E. Anggaran
Kas ...................................................................................... 15
F. Manajemen
Kas ................................................................................... 22
G. Kinerja
Keuangan ................................................................................ 27
H. Pengelolaan
Kas Negara ...................................................................... 30
I. Contoh
Soal dan Penyelesaian ............................................................ 35
KESIMPULAN.............................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 40
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kas
dan Laporan Kas
1.
Pengertian
Kas
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Keuangan Negara Konsep-konsep, Unsur-unsur dan Current Issue Manajemen Kas
Sektor Publik 3 Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang
ditentukan olehMenteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung
seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara. Dengan
demikian kas dalam pengertian undangundang ini semua uang negara yang bersumber
dari seluruh penerimaan negara dan digunakan untuk membayarseluruh pengeluaran Negara.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintah Kas adalah uang
tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan pemerintahan. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang
daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kas Negara adalah tempat penyimpanan
uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum
Negara untuk menampung seluruhpenerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat.
Menurut (Harahap 2013:258) dalam Analisis Kritis atas Laporan Keuangan
pengertian kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan
setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi
syarat sebagai berikut:
a.
Setiap
saat dapat ditukar menjadi kas.
b.
Tanggal
jatuh temponya sangat dekat.
c.
Kecil
resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga.
Kas
adalah komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap
transaksi yang terjadi.
Kas
merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar),
yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.
Soemarso tahun 2004 Dari segi
akuntasi kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang
dapat tersedia dengan segera dan sebagai
alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya.
Kas dalam
pengertian lain meliputi :
a.
Uang
yang mati atau tidak digunakan untuk menghasilkan uang
b.
Segala
bentuk simpanan di bank, kecuali deposito, seperti tabungan, rekening Koran,
kartu kredit, dan sebagainya
c.
Cek
dan bilyet giro yang diberikan oleh pihak lain
Kas
yang dibutuhkan perusahaan baik digunakan untuk membiayai operasi perusahaan
sehari-hari (dalam bentuk modal kerja) maupun pembelian aktiva tetap, memiliki
sifat kontinyu (untuk pembelian bahan baku, membayar upah dan gaji, membayar
supplies kantor habis pakai, dll) dan tidak kontinyu. (untuk pembayaran
deviden, pajak, angsuran hutang, dsb)
Tujuan
perusahaan menyimpan/membutuhkan kas
(John Maynard Keynes):
·
Kebutuhan
kas untuk transaksi (diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan)
·
Kebutuhan
kas untuk berjaga-jaga (untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang
tidak kontinyu dan sulit diperkirakan)
·
Kebutuhan
kas untuk berspekulasi.
2.
Pengertian
Laporan Kas
Laporan
arus kas merupakan salah satu laporan keuangan yang dipublikasikan. Menurut
laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari
suatu perusahaan selama satu periode. Informasi arus kas berguna untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan
para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai
sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan (IAI 2009)
Laporan
arus kas menjelaskan penerimaan dan penggunaan kas dalam perusahaan dinyatakan
sebagai salah satu laporan keuangan pokok yang wajib disusun untuk pengambilan
keputusan ekonomi. Laporan arus kas (cash flow) menyajikan aliran kas masuk
(cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow) dalam suatu perusahaan.
Laporan arus kas menginformasikan pengelolaan kas dalam sebuah perusahaan.
Pengelolaan kas menentukan keberhasilan perusahaan. Penggunaan kas yang tepat
dapat memaksimalkan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Laporan arus kas
diperlukan agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Laporan arus kas merupakan
sumber informasi yang sangat membantu dalam menginterprestasikan efektivitas
kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan arus kas dapat dilakukan
dengan mengubah angka-angka dalam laporan keuangan tersebut dalam format yang
dibutuhkan untuk mempermudah pengambilan keputusan.
Laporan arus kas adalah laporan yang didasarkan pada neraca dan daftar
perhitungan laba-rugi perbandinga. Sekalipun demikian, hal ini tidak
dimaksudkan untuk menjadi duplikasi atau pengganti laporan tersebut laporan
arus kas ini dimaksudkan untuk membantu para investor, kreditor, dan pemakai
eksternal lainnya agar dapat memahami dengan lebih baik tentang aktivitas
pembayaran dan investasi suatu perusahaan untuk satu periode tertentu. (Iman
Santoso, 2006 : 139)
Laporan arus kas adalah laporan kas diklasifisikan dalam tiga kelompok yang
berbeda, yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi,
pembelanjaan, dan kegiatan usaha. Kegiatan investasi adalah perolhan dan
pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara
kas. Kegiatan pembelanjaan adalah kegiatan yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Kegiatan usaha adalah
kegiatan penghasil utama pendapatan perusahaan dan kegiatan lain yang bukan
merupakan kegiatan investasi dan pembelanjaan.
Untuk menyusun laporan arus kas, perusahaan dapat
menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung. Metode penyajian
langsung adalah metode penyajian yang menampakkan/mengungkapkan kelompok utama
dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Metode penyajian tidak
langsung adalah penyusunan laporan arus kas yang penyajian informasinya tidak
langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran
kas bruto. (Zaki Baridwan, 2004 : 40-42)
Harahap
(2008:257) mengemukakan bahwa ”Laporan arus kas adalah suatu laporan yang
bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara
kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu”
Tujuan laporan
arus menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia (2011:2.1)
adalah
·
Memberi
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan
melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
B.
Jenis dan Fungsi
Kas
1.
Jenis
Kas
Kas meliputi uang
logam, uang kertas, cek, wesel pos dan deposito. Pada umumnya perusahaan
membagi kas menjadi 2 kelompok, yaitu :
a.
Kas
kecil (petty cash)
Merupakan uang
kas yang ada dalam brankas perusahaan yang digunakan untuk membayar dalam
jumlah yang relatif kecil. Misalnya pembelian perangko, biaya perjalanan, biaya
telegram fan pembayaran lainnya dalam jumlah kecil.
b.
Kas
di bank (Cash in Bank)
Merupakan uang
kas yang di miliki perusahaan yang tersimpan di bank dalam bentuk giro/bilyet
dan kas ini dipakai untuk pembayaran yang jumlahnya besar dengan menggunakan
cek. (Hery 2014:27).
2.
Fungsi
Kas
Adapun fungsi
dari kas adalah sebagai berikut :
·
Sebagai
alat tukar atau alat bayar dalam jumlah besar atau kecil
·
Alat
yang diterima sebagai setoran oleh bank sebesar nilai nominalnya
·
Kas
yang digunakan untuk investasi baru dalam aktiva tetap
C.
Arus Kas
1.
Pengertian
Arus Kas
Menurut PSAK No.2 (2002:5) adalah arus masuk dan arus
keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi darimana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas
merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Menurut
(Harahap 2013:257) dalam Analisis Kritis atas Laporan Keuangan arus kas
merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu
dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan : operasi, pembiayaandan
investasi.
2.
Macam-macam
arus Kas
Laporan arus
kas mengandung2 macam arus kas yaitu :
a.
Cash
inflow
Cash inflow
adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan
kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari :
·
Hasil
penjualan produk/jasa perusahaan
·
Penagihan
piutang dari penjualan kredit
·
Penjualan
aktiva tetap yang ada
·
Penerimaan
investasi baru dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas
·
Pinjaman
atau hutan dari pihak lain
·
Penerimaan
sewa dan pendapat lain
b.
Cash
out flow
Cash out flow
adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
·
Pengeluaran
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lainnya
·
Pengeluaran
biaya administrasi umum dan administrasi penjualan
·
Pembelian
aktiva tetap
·
Pembayaran
hutang-hutang perusahaan
·
Pembayaran
kembali investasi dari pemilik
·
Pembayaran
sewa, pajak, dividen, bunga dan pengeluaran lain-lain
3.
Klasifikasi
Arus Kas
Dalam
laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian
yaitu:
a.
Kas
aktivitas operasi
Contoh
dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran
gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas
operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang
secara langsung berimbas pada kas.
b.
Kas
aktivitas investasi
Merupakan
laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan pembelian
aktiva tetap atau aktiva permanen.
c.
Kas
aktivitas pendanaan
Laporan
keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana,
dan pengambilan uang oleh pemilik.
Laporan
keuangan arus kas membutuhkan data/ informasi dari neraca periode sebelumnya
dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang
kebersangkutan. Dari penyajian informasi yang ada pada laporan akus kas maka
laporan keuangan arus kas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama satu periode.
Laporan
keuangan arus kas merupakan laporan yang mengungkapkan seluruh penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode akuntasi. Laporan keuangan arus kas dapat
digunakan untuk mengevaluasi dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah
serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang.
4.
Penyusunan
Laporan Arus Kas
Penyusunan
Laporan Arus Kas Penyusunan laporan arus kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2011:2.3) ”Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu
dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”.
a.
Arus
Kas Dari Aktivitas Operasi Aktivitas operasi
Aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities)
dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. (2011:PSAK No.2 Paragraf 05) Kas dan setara kas dari aktivitas
operasi merupakan indikator untuk menentukan apakah perusahaan dapat
menghasilkan kas yang
cukup untuk melunasi
pinjaman memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan luar. Arus kas
dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan.Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal
dari transaksi dan peristiwa lain yang
memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
b.
Arus
Kas Dari Aktivitas Investasi
Aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas (cashequivalent). (2011:PSAK No.2 Paragraf
05) Pengungkapan arus kas yang berasal aktivitas investasi perlu dilakukan
sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan
dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas
masa depan.
c.
Arus
Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus
kas dari aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. (2011:PSAK No.2
Paragraf 05). Aktivitas ini perlu diungkapkan secara terpisah untuk memprediksi
klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Perusahaan
menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut
aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan
keuangan untuk menilai
pengaruh dari aktivitas tersebut
terhadap posisi perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi
tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga
aktivitas tersebut.
Penyusunan
laporan arus kas melibatkan tiga langkah pokok yaitu :
1)
Menentukan
perubahan dalam kas. Prosedur ini bersifat langsung karena perbedaan antara
saldo awal dan akhir kas dapat dengan mudah dihitung dari pemeriksaan atas
neraca perbandingan.
2)
Menentukan
arus kas bersih dari aktivitas operasi.Prosedur ini rumit, melibatkan analisis
tidak hanya perhitungan labarugi tahun berjalan tetapi juga neraca perbandingan
dan juga data transaksi terpilih.
3)
Menentukan
arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan.Semua perubahan lain dalam
perkiraan neraca harus dianalisis guna menentukan pengaruhnya pada kas.
Terdapat
dua metode alternatif pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan
arus kas (PSAK 2011No.2, paragraf 17). Kedua metode tersebut adalah :
·
Metode
langsung
Dalam
Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi
dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan
kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas
bersih dari aktivitas operasi. Dengan
kata lain, metode langsung
mengurangkan pengeluaran
kas operasi dari
penerimaan kas operasi.
Metode langsung menghasilkan
penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran
kas secara ringkas.
·
Metode
tidak langsung
Dalam
Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan
pengeluaran kas dimasa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan
pengeluaran kas yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba
bersih yang diperhitungkan laba rugi.Penyediaan ini dilakukan dengan
menambahkan pospos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih
serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang.
5.
Kegunaan
Arus Kas
Kegunaan
Arus Kas Menurut PSAK No. 2 (Revisi 2009) kegunaan arus kas adalah laporan arus
kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur
keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang.
6.
Klasifikasi
Arus Kas
Laporan
arus kas mengandung dua macam aliran arus kas yaitu arus kas masuk (CashInflow)
dan arus kas keluar (Cash-Outflow). Menurut Menurut (Harahap, 2013:258) dalam
Analisis Kritis atas Laporan Keuangan penentuan dan Analisis Laporan Arus Kas
sebagai Alat Ukur.penyajiannya Laporan Arus Kas ini memisahkan transaksi arus
kas dalam tiga kategori yaitu:
a.
Kas
yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan operasional.
b.
Kas
yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan investasi.
c.
Kas
yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan Keuangan/Pembiayaan.
7.
Metode
Pelaporan Arus Kas
Menurut
(Harahap, 2013:263), untuk menyajikan Laporan arus kas dapat digunakan 2 (dua)
metode yaitu :
·
Direct
Method.
Dalam
metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi
secara lengkap (gross), tanpa melihat laporan laba rugi dan dilanjutkan dengan
kegiatan investasi dan pembiayaan.
·
Indirect
Method.
Dalam
metode ini penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya
disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang
mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva
lancar dan hutang lancar.
8.
Langkah-langkah
Perhitungan Laporan Arus Kas
Menurut(Darminto:2000;
Sulindawati:2012) langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun laporan arus
kas dengan metode langsung maupun dengan metode tidak langsung adalah:
·
Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas
dengan membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil langkah
ini menyajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama periode
berjalan.
·
Menghitung
perubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas dan setara kas beserta
kategori perubahannya.
·
Menentukan
arus kas yang dipisahkan ke dalam tiga klasifikasi, aktivitas investasi dan
pendanaan bukan kas dan pengaruh
perubahan kurs valuta asing yang menggunakan informasi dari neraca komparatif, laporan laba rugi
periode berjalan dan informasi tambahan.
·
Menyusun
laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya.
9.
Aliran
Kas dalam Perusahaan
BARANG DALAM
PROSES
|
BARANG JADI
|
Upah Buruh
Upah, Biaya Adm +
Penjualan
|
BAHAN MENTAH
|
Aktiva Tetap
(Netto)
|
PIUTANG
|
Penjualan AT
KAS
|
UTANG
|
PEMILIK
|
Pembayaran
Pengembalian Kembali
Gambar Aliran Kas
10. Faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya sediaan kas dalam perusahaan
·
Kas adalah satu unsur modal kerja yang
paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin tinggi tingkat jumlah kas maka
perusahaan semakin likuid (sebaliknya).
·
Jumlah kas yang paling ideal sampai saat
ini belum ada standar umumnya, tetapi telah terdapat beberapa pedoman untuk
menentukan jumlah kas perusahaan. Hal ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa
jumlah kas yang ada di perusahaan yang ‘well finance’ hendaknya tidak kurang dari 5%-10% dari
jumlah aktiva lancar.
·
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan
salesnya (penjualan). Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata
menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover). Makin tinggi turnovernya
makin baik Karena berarti makin efisien penggunaan kasnya.
·
Seperti halnya sediaan, kas juga
memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal yang disebut sebagai “safety cash balance”
(merupakan jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan
agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.
·
Faktor yang memenuhi besar kecilnya
persediaan bersih kas:
-
Perimbangan antara aliran kas masuk dan
kas keluar
-
Penyimpangan terhadap aliran kas yang
diperkirakan
-
Adanya hubungan yang baik dengan
bank
D. Motif memiliki Kas
Terdapat tiga
motif dasar dalam menyimpan kas yaitu:
1.
Motif
Bertransaksi(Transactions Motive)
Sesorang
atau perusahaan memegang uang tunai untuk keperluan realisasi dari berbagai
transaksi bisnisnya, baik transaksi yang rutin maupun yang tidak rutin. Seperti
pembayaran upah, pembayaran hutang, pembelian bahan, dan pembayaran-pembayaran
tunai lainnya baik yang dibayar dengan uang tunai maupun dengan cek.
Motif
ini melihat kas secara sempit yaitu sebagai media untuk pertukaran dalam rangka
membiaya transaksi normal yang terjadi seperti pembayaran kepada pemasok dan
pembayaran gaji. Besarnya tingkat saldo transaksi tergantung pada besar
kecilnya organisasi dan periode waktu kas masuk dan kas keluar. Organisasi yang
besar pada umumnya cenderung melakukan banyak transaksi. Jika arus kas masuk
dan keluar dapat disinkronisasi maka saldo kas dapatdiminimalisasi.
2.
Motif
Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)
Seseorang
atau perusahaan memegang uang tunai yang dimaksudkan untuk mengantisipasi
adanya kebutuhan-kebutuhan mendadak.
Motif
ini fokus pada kemampuan kas untuk menunjang daya beli pada saat timbul
kejadian yang tidak diharapkan atau peluang yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Saldo untuk pencegahan berfungsi sebagai cadangan pada saat ketidakpastian
meningkat sebagai akibat perubahan industri, ekonomi, dan dunia. Saldo untuk
keperluan darurat ini umumnya disediakan dengan menggunakan portofolio dari
pasar uang dan pasar modal. Kriteria kunci dari penggunaan metode ini adalah
tingkat keamanan yang tinggi, likuiditas, dan kemudahan untukmencairkan surat
berharga menjadi kas.
3.
Motif
Spekulasi (Speculative Motive)
Motivasi
sesorang atau perusahaan memegang uang dalam bentuk tunai karena adanya
keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi,
biasanya investasi yang bersifat liquid
Motif
ini timbul seiring dengan keinginan manajemen untuk memiliki sejumlah kas yang
dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang timbul secara
tidak terduga. Manajemen harus mempunyai prediksi bahwa saldo kas tersebut
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari operasi normal organisasi.
Pada umumnya, organisasi-organisasi tidak menyimpan kasuntuk tujuan spekulasi.
E.
Anggaran Kas
1.
Pengertian
Anggaran Kas
Sebelum
menyusun cash budget maka terlebih dahulu diketahui pengertian dari cash budget.
Berikut beberapa pendapat tentang pengertian cash budget.
Bambang Riyanto
(1996m : 97) menyatakan bahwa cash budget adalah estimasi terhadap posisi kas
untuk periode tertentu yang akan datang.
Erich a. Helfert
(1997 : 128 ) menyatakan bahwa anggaran kas adalah sarana perencanaan bulan
demi bulan atau minggu demi minggu yang sangat spesifik, biasanya disusun oleh
staf keuangan suatu perusahaan.
M. Munandar
(2001 : 311) mengemukakan bahwa cash budget adalah budget yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari
waktu ke waktu selama periode yang akan dating, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas, maupun yang berupa
penerimaan kas.
Dari
ketiga pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa cash budget adalah suatu
perencanaan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan
akan terjadi surplus dan defisit untuk suatu periode yang akan dating.
Anggaran
kas adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperincitentang kas beserta
perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periodeyang datang, baik perubahan
yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yangberupa pengeluaran kas. Penyusunan
anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlahpenting artinya bagi penjagaan likuiditasnya.
Dengan menyusun anggaran kas akandapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan
defisit kas atau surplus kaskarena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya
defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan
sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih
cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan rnakin
banyaknya alternatif sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan sumber
dana yang biayanyapaling rendah.
Sebaliknya
dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akanterdapat surplus kas yang besar, maka
jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara
efisien.
2.
Tujuan
Penyusunan Anggaran Kas
Menurut M.
Nafarin (2007:19) tujuan anggaran adalah sebagai berikut:
a)
Untuk
digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dalam penggunaan
dana
b)
Untuk
mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan
c)
Untuk
merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga
dapat mempermudah pengawasan
d)
Untuk
merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal
e)
Untuk
menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran lebih jelas dan
nyata terlihat
f)
Untuk
menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan
Tujuan
perusahaan melakukan penyusunan anggaran kas adalah untuk:
a)
Menentukan
posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dengan uang
kas keluar.
b)
Memperkirakan
kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.
c)
Mempersiapkan
keputusan pembelajaan jangka pendek dan jangka panjang, di mana bila terjadi
defisit, perusahaan perlu mencari dana tambahan baru dan sebaliknya bila
perusahaan mengalami surplus maka perusahaan harus memilih alternatif
penggunaan yang paling menguntungkan.
d)
Sebagai
dasar kebijakan pemberian kredit.
e)
Sebagai
dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.
f)
Sebagai
dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenaranya.
g)
Memberikan
taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibat darioperasional perusahaan.
h)
Mengetahui
kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya, sekaligus untuk menentukan kebutuhan
pembiayaan atas kelebihan kas mengangsur untuk investasi.
i)
Menyelaraskan
kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, dan utang.
j)
Dapat
pakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus-menerus
3.
Manfaat
Penyusunan Anggaran Kas
Menurut Riyanto
(1982:89), manfaat anggaran kas adalah sebagai berikut:
·
kemungkinan
posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan
·
kemungkinan
adanya surplus atau defisit karena rencana operasi perusahaan.
·
besarnya
dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas.
·
kapan
saat kredit itu dibayar kembali.
Menurut M.
Nafarin (2007:19) manfaat anggaran adalah sebagai berikut:
·
Segala
kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama
·
Dapat
digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai
·
Dapat
memotivasi pegawai
·
Dapat
menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai
·
Menghindari
pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
·
Sumber
daya seperti tenaga kerja,peralatan dan dana dapat dimanfaatkan seefesien
mungkin.
Dalam situs
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/anggaran kas menyebutkan tiga
kegunaan anggaran kas yaitu:
·
Sebagai
pedoman kerja
·
Sebagai
alat pengkoordinasian kerja
·
Sebagi
alat pengawasan kerja, yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya
perusahaan.
Dari pernyataan
tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa kegunaan dari anggaran kas adalah
untuk menyeimbangkan arus kas masuk dan arus kas keluar dalam suatu periode tertentu
dalam menjalankan operasi kegiatan suatu perusahaan
4.
Pendekatan
dalam Penyusunan Anggaran Kas
Ada dua macam
anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan, yakni:
a.
Anggaran
Kas Jangka Pendek
Anggaran
ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya
disesuaikan dengan anggaran tahunan.Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat
pemberian otoritas kas keluar yang secara terusmenerus disesuaikan dengan arus
kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
b.
Anggaran
Kas Jangka Panjang
Anggaran
ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan
Perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini juga berguna untuk
mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan
sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.
Berbagai
transaksi yang menyebabkan meningkat atau menurunnya jumlah kas dapat dipolakan
sebagai berikut:
Sumber-sumber
kas
|
Penggunaan kas
|
1.
TR TC = Laba
2.
Akumulasi penyusutan
3.
Penambahan:
·
Hutang jangka pendek
·
Hutang jangka penjang
4.
Bertambahnya eguity
·
Modal disetor
·
Cadangan
·
Laba ditahan
|
1.
TC TR = Rugi
2.
Pembelian aktiva tetap
3.
Berkurangnya:
·
Hutang jangka pendek
·
Hutang jangka panjang
4.
Berkurangnya equity
·
Modal disetor
·
Cadangan
·
Laba ditahan
|
5.
Langkah-langkah
Penyusunan Anggaran Kas
Langkah-langkah
dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
·
Menyusun
anggaran penagihan piutang.
·
Menyusun
anggaran penerimaan kas.
·
Menyusun
anggaran pengeluaran kas.
·
Menyusun
anggaran kas yang sifatnya sementara
·
Memperkirakan
pembayaran bunga
·
Menyusun
anggaran kas akhir
6.
Penyusunan
Anggaran Kas
Penyusunan
anggaran ini mencakup dua sektor yaitu :
a.
Sektor
Penerimaan kas
yang pada umumnya berasal dari:
-
Penjualan
tunai barang jadi yang diproduksi
-
Penagihan
Piutang
-
Penjualan
Aktiva tetap
-
Penerimaan
lain-lain (Non Operating), seperti misalnya penghasilan bunga,penghasilan sewa,
penghasilan dividend, dan sebagainya.
b.
Sektor pengeluaran
kas
yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya, baik biaya-biaya utama
(operating), maupun biaya-biaya bukan utama (non Operating), sepertimisalnya :
-
Pembelian
tunai bahan mentah
-
Pembayaran
utang
-
Pembayaran
upah tenaga kerja langsung
-
Pembayaran
biaya pabrik tidak langsung
-
Pembayaran
biaya administrasif.
-
Pembayaran
biaya penjualan
-
Pembelian
aktiva tetap
-
Pembayaran
lain-lain (non Opearting), seperti misalnya pembayaran biaya bunga,pembayaran
biaya sewa, dan sebagainya
Menurut
Riyanto (1980:90), tahap-tahap dalam penyusunan anggaran kas adalah
sebagai berikut:
1.
Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan,
transaksi-transaksi disini merupakan operasi (operation transaction) pada tahun
ini dapat diketahui adanya defisit/surplus karena rencana operasi perusahaan.
2.
Menyusun
perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber
dana lainnya yang operasi perusahaan juga disusun estimasi pembayaran bunga
kredit tersebut beserta waktu pembayaran kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan
transaksi finansial (financial transactions)
3.
Menyusun
kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
finansial, dan anggaran kas yang final merupakan gabungan dari transaksi operasional
dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran
kas secara keseluruhan.
Dengan
demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa apabila di dalam menyusun transaksi
operasi terjadi defisit maka untuk menutup defisit tersebut diperlukan suatu transaksi
keuangan
7.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Penyusunan Anggaran Kas
Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran kas adalah:
1)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penerimaan kas, antara lain:
a.
Anggaran
penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual dari waktu-kewaktu selama periode yang akan datang. Semakin
besar jumlah penjualan akan memperbesar penerimaan kas.
b.
Keadaan
persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pula penerimaan
kas. Persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperbesar pula
penerimaan kas
c.
Posisi
perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar penerimaanSyarat pembayaran
(term of payment) yang ditawarkan perusahaan.
d.
Kebijaksanaan
perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih aktif akan
mempercepat penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang
aktif akan memperlambat penerimaan kas
e.
Budget
perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan(penjualan) aktiva
tetap.
f.
Rencana-rencana
perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain-lain(Non
Operating), seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa,penghasilan dividend,
dan sebagainya.
2)
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengeluaran Kas antara lain :
a.
Budget
pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (Kualitas)dan jumlah
(kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu ke waktu selama Periode
yang akan datang.
b.
Keadaan
persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras akan
memperkecil pengeluaran kas.
c.
Posisi
perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bila mana posisi sahaan cukup
kuat, maka perusahaan lebih dapat "memaksakan" pembelian secara
kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
d.
Syarat
pembayaran (tenn of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah.
e.
Budget
upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsung yang akan
dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
f.
Budget
biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik tidak langsung yang
harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
g.
Budget
biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang harus dibayar, akan
semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
h.
Budget
perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva tetap.
Penambahan aktiva tetap memperbesar pengeluaran kas. Rencana-rencana perusahaan
tentang pengeluaran-pengeluaran kas untukkeperluan lain-lain (Non operating),
seperti misalnya untuk biaya bunga, biaya sewa, dan sebagainya
8.
Kelebihan
dan Kekurangan Anggaran Kas
a.
Kelebihan
Anggaran
Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran
yang baik. Beberapa keuntungan tersebut adalah :
·
Hasil
yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana
tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang
untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.
·
Dalam
menyusun anggaran , diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap
tindakan yang dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen
sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.
·
Anggaran
merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai
baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.
·
Anggaran
memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer
mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus
berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu
kegiatan.
·
Mengingat
setiap manajer/penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan
terciptanya perasaan ikut berperan serta.
b.
Kelemahan
Anggaran Perusahaan
Di
samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan
antara lain :
·
Dalam
penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan
yang sebenarnya.
·
Seringkali
keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan
yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan
pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran
disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data
dan informasi yang diperoleh akurat.
·
Karena
penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat
menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses
pelaksanaan anggaran.
·
Penganggaran
tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada
saat data dan informasi tidak lengkap /cukup.
F.
Manajemen Kas
1.
Pengertian
Manajemen Kas
Manajemen
kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi. Manajemen kas
memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu organisasi dengan
menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya dengan cara yang
tepat.
Mike
Williams (2004) mendefinisikan manajemen kas pemerintah sebagai strategi dan proses-prosesnya
untuk mengelola secara efektif dan efisien arus kas jangka pendek dan
saldo-saldo kas yang ada dalam pemerintahan maupun antara pemerintah dengan
sektorsektor lain.
Storkey
(2001) mendefinisikan manajemen kas sebagai “memiliki uang yang cukup pada
tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk membayar kewajiban-kewajiban
pemerintah dalam cara yang efektif dan efisien.
Dari
definisi iniada beberapa hal yang ditekankan:
·
Definisi
ini mencakuppersoalan kebijakan dan rancangan proses-proses yang lebih seragam.
·
Manajemen
arus kas dan saldo kas memunculkan berbagai tantangan yang berbeda-beda yang
harus dihadapi secara bersama-sama.
·
Definisi
ini mencakup manajemen kas pada sektorpemerintahan dan interaksi antara
pemerintah dengan sektor-sektor lain, terutama sector keuangan.
2.
Tujuan
Manajemen Kas
Terdapat
beberapa tujuan dari manajemen kas. Tujuan utamanya adalah dengan manajemen kas
yang baik, suatu pemerintahan dapat Manajemen Kas mendanai
pengeluaran-pengeluarannya tepat pada waktunya dan memenuhi setiap kewajibannya
ketika jatuh tempo. Tujuan-tujuan tambahannya adalah efektivitas biaya,
pengurangan risiko dan efisiensi.
Secara
khusus, Williams (2004) menyatakan tujuan-tujuan dari manajemen kas pemerintah
yang efisien adalah:
·
Menyimpan
seminimal mungkin saldo menganggur dalam sistem perbankan dan menekan seminimal
mungkin biaya-biaya yang terkait denganpenyimpanan saldo tersebut pada sistem
perbankan.
·
Mengurangi
risiko operasional, risiko kredit dan risiko pasar yang terkait dengan kegiatan
pemerintah dan pendanaan kegiatan pemerintah.
·
Menambah
fleksibilitas dalam cara pemerintah menentukan kapanpenerimaan kas pemerintah
ditandingkan dengan pengeluaran kaspemerintah.
·
Mendukung
kebijakan-kebijakan keuangan lainnya
Berkaitan
dengan pengelolaan keuangan negara di Indonesia, tujuan-tujuan manajemen kas
dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian berikut:
a.
Manajemen
likuiditas
Manajemen
likuiditas penting untuk memastikan negara memiliki kas yang cukup untuk
menyelesaikan semua kewajiban yang jatuh tempo. Untuk itu pemerintah perlu
mengetahui berapa besar penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan.
a.
Monitoring
penerimaan dan pengeluaran kas negara
Pemerintah
perlu mengetahui berapa besar pengeluaran kas yang akan dilakukan. Beberapa
pengeluaran pemerintah mungkin saja dapat ditunda atau dipercepat, pemerintah
harus mampu melihat saat pengeluaran kas yang menguntungkan pemerintah.
Penerimaan
kas negara seluruhnya harus segera disetor (Undang-Undang No.1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, pasal 16). Penerimaan negara yang tidak segera
disetor akan menguntungkan penyetor atas biayapemerintah.
b.
Antisipasi atas
kemungkinan kekurangan/kelebihan kas
Kekurangan/kelebihan
kas akan membebani keuangan pemerintah karena adanyatime value of money.
b.
Minimalisasi
kas yang menganggur(idle cash)
a.
Pemanfaatan kas
secara maksimal untuk memperoleh keuntungan (yield)
Sesuai
dengan UU. No.1 Tahun 2004 tetang Perbendaharaan Negara pada pasal 24
dinyatakan bahwa pemerintah berhak untuk mendapatkan bunga/jasa giro atas dana
yang disimpan pada bank umum maupun bank sentral, bunga/jasa giro yang
diperoleh didasarkan pada tingkat suku bunga yang berlaku.
Pemerintah
juga dapat melakukan investasi jangka panjang untuk memperoleh manfaat ekonomi,
sosial dan/atau manfaat lainnya. Investasi tersebut dapat berupa saham, surat
utang dan investasi langsung (pasal 41, UU No.1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara).
Pembelian
kembali (Buy back) Surat Utang Negara (SUN). Pembelian kembali SUN akan
memberikan dampak positif terhadap pengurangan beban bunga yang harus dibayar
oleh pemerintah.
b.
Mengurangi cost
of financing
Jika
negara mempunyai manajemen kas yang baik negara dapat melakukan penundaan
penerbitan SUN dengan membiayai pengeluaran-pengeluaran dari kas yang berasal
dari pendapatan yang ada atau melakukan buy back SUN untuk mengurangi
pembayaran beban bunga.
c.
Mengurangi
biaya transaksi keuangan pemerintah
a.
Mengurangi
jumlah bank accounts pemerintah
Banyaknya
rekening pemerintah yang tersebar di berbagai bank menimbulkan biaya tinggi
untuk memelihara rekening tersebut. Selain itu tersebarnya rekening
mengkibatkan semakin banyaknya‘idle cash’
b.
Mengurangi
biayarevenue collection dan expenditure processing (administration of payment
process)
Manajemen
kas akan merestrukturisasi cara-cara pengumpulan pendapatan pemerintah sebagai
contoh banking arragement mengenai saat penyetoran oleh bank persepsi dan
renumerasi yang diberikan atau yang harus dibayarkan oleh pemerintah kepada
bank persepsi. Restrukturisasi tersebut perlu agar penerimaan negara dapat
masuk ke rekening kas umum negara sesegera mungkin dengan biaya seminimal
mungkin. Demikian pula dengan pemrosesan pengeluaran. Pemrosesan pengeluaran
perlu dilakukan dengan se-efisien dan secepat mungkin, misalnya dengan
menggunakan fasilitas perbankan. Jika hal tersebut dapat berjalan dengan baik
maka manfaat lain yang didapatkan adalah minimalisasi terjadinya penyelewengan
keuangan negara.
Manajemen
kas sektor publik meliputi empat elemen2 antara lain: perencanaan
(forecasting), mobilisasi dan manajemen arus kas (mobilizing and managing the
cash flow), pemeliharaan hubungan dengan perbankan (maintaining banking
relations), dan investasi kelebihan kas (investing surplus cash). Setiap elemen
harus dikelola secara aktif untuk mencapai efektifitas manajemen kas.
3.
Model
Manajemen Kas
1.
Model
Persediaan (Model Baumol)
William
Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam perusahaan
mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi,
perusahaan akan mengalami kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana
tersebut pada kesempatan investasi yang lain yang lebih menguntungkan
(sebaliknya).
Model
manajemen kas yang diajukan oleh Baumol ini sering disebut dengan model
persediaan. Baumol menakui ada kesamaan antara manajemen persediaan dengan
manajemen kas bila dilihat aspek keuangan. Dalam manajemen persediaan ada biaya
pesan yang dobayarkan setiap melakukan pemesanan dan biaya simpan untuk
menyimpoan bahan yang dibeli. Dalam manajemen kas biaya pesan berupa biaya
komisi pedagang efek yang dikeluarkan untuk mengubah sekuritas menjadi uang
kas. Dan biaya simpang berupa hasil bunga yang hilang karena perusahaan
menyimpan uang tunai yang besar. Oleh karena itu perlu ditentukan berapa surat
berharga yang harus dijadikan uang tunai poada setiap saldo kas mendekati Nol.
Karena
Baumol menganggap manajemen kas seperti manajemen persediaan, maka untuk
mencari jumlah kas yang optimal pada saat mengubah sekuritas menjadi kas adalah
:
Dimana:
O=
biaya transaksi
D=
kebutuhan kas setahun
i=
bunga sekuritas
Konsep
pemesanan sediaan yang paling ekonomis (EOQ/Economic Order Quantity) bertujuan
untuk meminimumkan biaya persediaan (biaya simpan dan biaya pesan).
Persamaan untuk EOQ (Q) =
(2oS/C)1/2
Persamaan
untuk Kas Optimal (C*) = ( 2 F D / k ) 1/2
D
= Total jumlah tambahan kas yang
diperlukan setiap periode perencanaan (per tahun)
C
= Jumlah yang diperoleh dari penjualan
sekuritas atau peminjaman (Saldo Kas)
F =
Biaya Tetap dari penjualan sekuritas atau peminjaman
k
= Tingkat pendapatan bunga yang hilang
(biaya kesempatan) karena memegang kas
Biaya Kesempatan = ( C / 2 ) k
Biaya
Transaksi = ( D / C ) F
2.
Model
Miller dan Orr
Miller
and Orr mengasumsikan bahwa aliran kass masuk dan keluar tidak konstan
(berfluktuasi). Miller and Orr menentukan batas pengendalian atas dan batas
pengendalian bawah serta saldo kas yang ditargetkan.
Asumsi
Miller dan Orr
1.
Aliran kas harian random dan sulit diramalkan.
2.
Transfer dari dan ke sekuritas cepat.
3.
Tren musiman dan siklus tidak dipertimbangkan.
4.
Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap.
5.
Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah.
Pada
model Baumol ada asumsi yang sulit untuk dipenuhi yaitu pemakaian setiap
waktunya sama, oleh karena itu tidak cocok untuk kondisi ketidak pastian
pemakaian kas. Model yang dikenalkan oleh Miller and Orr tentunya lebih cocok
untuk kondisi dimana pengeluaran kas berfluktuasi dari waktu ke waktu secara
random. Model ini pada dasarnya menentukan batas atas dan batas bawah saldo
kas, serta menentukan saldo yang optimal yang perlu dimiliki oleh perusahaan.
Apabila
saldo kas mengalami penurunan hingga mencapai nol, maka perusahaan harus segera
mnegubah sekuritas menjadi kas senilai saldo kas optimal. Demikian ojula bila
saldo kas yang dimiliki oleh perusahaan semakin membesar, maka pada batas atas
, kas harus di ubah menjadi sekuritas. Untuk menentukan saldo kas optimal, maka
harus di hitung dengan rumus sebagai berikut :
Rumus yang disajikan Miller and Orr :
Z = [ (3 o σ2)]1/3
4i
o = biaya tetap untuk melakukan
transaski
σ2 = variance arus kas masuk bersih harian
i = bunga harian untuk investssi pada
sekuritas
3.
Model
Stone
Model
Stone mirip dengan Miller dan Orr akan tetapi lebih memberikan perhatian pada
manajemen saldo kas daripada penentuan ukuran transaksi kas yang optimal.
Ketika saldo mencapai batas pengendalian tertinggi atau batas pengendalian
terendah tidak secara otomatis akan melakukan investasi atau disinvestasi
sekuritas tetapi melihat terlebih dahulu harapan adanya aliaran kas
masuk/keluar beberapa hari yang akan datang.
G.
Kinerja Keuangan
1.
Pengerian
Kinerja Keuangan
Istilah
kinerja atau performance sering dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan.
Menurut (Jumingan, 2006:239) menyatakan bahwa kinerja keuangan merupakan
gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik
menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur
dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.
Sedangkan
Menurut (Fahmi, 2006:64) mengemukakan bahwa kinerja keuangan diartikan sebagai
refleksi gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan sebagai hasil yang
telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan.
Dari
definisi diatas disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan suatu bentuk
prestasi pencapaian keberhasilan perusahaan pada suatu periode yang
menggambarkan kondisi kesehatan perusahaan dari berbagai aktivitas yang telah
dilakukan.
2.
Pengukuran
Efektivitas Kinerja Keuangan
Pengertian
efektivitas secara umum merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi. Efektivitas disebut juga
efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditemukan
sebelumnya. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor
yang sangat penting bagi perusahaan, karena pengukuran tersebut dapat
mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan. Pengukuran
kinerja keuangan perusahaan bergantung pada sudut pandang yang diambil dan
tujuan analisis. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan perlu menyesuaikan
kondisi perusahaan dengan alat ukur penilaian kinerja serta tujuan dari
pengukuran kinerja keuangan perusahaan itu sendiri.
3.
Manfaat
Penilian Kinerja Keuangan
Menurut
(dwiermayanti.wordpress.com) adapun manfaat dari penilaian kinerja adalah
sebagai berikut:
a.
Untuk
mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode
tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
b.
Selain
digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran
kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
c.
Dapat
digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan
datang.
d.
Memberi
petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan
divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
e.
Sebagai
dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas perusahaan.
4.
Tahap-tahap
dalam Menganalisis Kinerja Keuangan
Ada 5 (lima)
tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu persahaan secara umum menurut
(Fahmi 2006:3), yaitu:
a.
Melakukan
review terhadap data laporan keuangan.
b.
Melakukan
perhitungan.
c.
Melakukan
perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.
d.
Melakukan
penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.
e.
Mencari
dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.
Pada
tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka
dicarikan solusi guna memberikan input atau masukan agar apa saja yang menjadi
kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.
5.
Analisis
Kinerja Keuangan dengan menggunakan Laporan Arus Kas
Menurut
(Darsono dan Ashari, 2005:91) salah satu analisis kinerja keuangan dengan
menggunakan laporan arus kas adalah analisis rasio laporan arus kas yang
menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan komponen neraca serta laporan
laba rugi sebagai alat analisis rasio yang terdiri dari delapan rasio yaitu :
a.
Rasio Arus Kas
Operasi (AKO)
yaitu Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam
membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi
dengan kewajiban lancar.
b.
Rasio Cakupan
Arus Dana (CAD)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan dividen preferen).
Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga,
penyesuaian pajak, dan dividen preferen.
c.
Rasio Cakupan
Kas Terhadap Bunga (CKB) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh
dengan arus kas dari operasi ditambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak
dibagi pembayaran bunga.
d.
Rasio Cakupan
Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini
diperoleh dengan arus kas operasi ditambah dividen kas dibagi dengan hutang lancar.
e.
Rasio
Pengeluaran Modal (PM) Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia
untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus
kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal.
f.
Rasio Total
Hutang (TH)
Rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi
semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh
dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini,
kita bisa menganalisis dalam jangka waktu berapa lama perusahaan akan mampu
membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas
operasional perusahaan.
g.
Rasio Arus Kas
bersih Bebas (AKBB)
Rasio ini diperoleh dari (laba bersih + beban bunga diakui dandikapitalisasi +
depresiasi dan amortisasi + biaya sewa danleasing operasi – dividen yang
diumumkan – pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga dikapitalisasi dan diakui +
biaya sewa dan leasing operasi + proporsi hutang jangka panjang + proporsi
sekarang dari kewajiban leasing yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang.
h.
Rasio Kecukupan
Arus Kas (KAK)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi
kewajibannya dalam jangka 5 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba
sebelum pajak dan pembayaran bunga minus pembayaran pajak minus pengeluaran
modal) dibagi rata-rata hutang yang jatuh tempo setiap tahun selama lima
tahun).
H.
Pengelolaan Kas
Negara
1.
Pengertian
Kas Negara
Menurut Standar
Akuntansi Pemerintahan (PP
nomor 24 tahun
2005), yang dimaksud dengan
kas adalah uang
tunai dan saldo
simpanan di bank
yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintahan. Rekening Kas
Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan
oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum
Negara untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral.
Sedangkan Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat. Manajemen kas adalah
pengelolaan kas yang dimiliki oleh suatu entitas dengan memperhatikan upaya-upaya
pengendalian yang baik
sehingga dapat digunakan secara efisien
dan efektif dalam
aktivitas operasional entitas
tersebut.
Manajemen kas merupakan
bagian dari kegiatan
yang lebih besar
yaitu kebijakan moneter dan
fiskal, karena:
a.
Terkait
erat dengan manajemen hutang (debt management)
Diperlukan
adanya suatu kerja
sama yang baik dalam hal
pertukaran informasi antara pihak
yang menerbitkan hutang
dan pihak yang
mengetahui kondisi keuangan negara.
b.
Manajemen
hutang/kas terkait erat dengan kebijakan moneter
Jumlah surat
hutang yang diterbitkan
oleh negara akan
mempengaruhi pasar uang. Oleh
karenanya, penerbitan surat hutang pada saat dan jumlah yang
tidak tepat dapat
mempengaruhi nilai tukar
rupiah di pasar
uang.
2.
Tujuan
Pengelolaan Kas Negara
Pada dasarnya
tujuan pengelolaan kas negara antara lain untuk:
a.
Menentukan
jumlah dan alokasi dana untuk keperluan pelaksanaan kegiatan operasional
pemerintahan dan kegiatan investasi.
Negara
memiliki sumber daya keuangan yang terbatas oleh karena itu sangat penting
adanya suatu perencanaan dalam pengalokasian dana yang dimiliki. Kegiatan
pengalokasian ini sangat penting untuk memastikan semua kegiatan operasional
pemerintah dapat dibiayai, jika kemudian setelah semua kegiatan telah
dialokasikan dananya dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana tersebut
dapat dipergunakan untuk kegiatan investasi sebagaimana yang diatur pada pasal
41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
b.
Mendapatkan
sumber dana yang paling efisien untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintahan.
Jika
pemerintah tidak memiliki dana yang cukup untuk menutup semua kegiatan
operasionalnya maka diperlukan adanya pembiayaan. Pembiayaan tersebut dapat
berasal dari dalam dan luar negeri atau sumber-sumber lain. Pemerintah perlu
melakukan perhitungan yang cermat sumber pembiayaannya sehingga biaya yang
timbul atas pembiayaan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.
c.
Meminimalisasi
kas menganggur (idle cash).
Setiap
rupiah yang dimiliki oleh negara harus dipergunakan sebaik mungkin. Pemerintah
selaku pengelola uang negara selayaknya menciptakan suatu system yang dapat
meminimalkan terjadinya kas menganggur. Hingga saat ini masih banyak uang
negara yang menganggur. Bagi negara, hal ini jelas tidak produktif. Uang
tersebut tidak memberikan return yang memadai bahkan sebaliknya menimbulkan
cost yang tinggi. Melalui penciptaan manajemen kas yang baik, dana yang tidak
memberikan return maksimal tersebut dapat diinvestasikan dan dikelola secara
profesional sehingga memberikan keuntungan bagi negara.
d.
Mempercepat
penyetoran penerimaan negara.
Penerimaan
negara haruslah disetorkan dengan cepat, hal ini dimaksudkan adalah sebagai
berikut:
·
Agar
dana yang bersumber dari penerimaan negara tersebut dapat segera masuk ke
rekening kas umum negara sehingga dapat segera dipergunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah.
·
Minimalisasi
kerugian negara atas dana yang mengambang (float) di bank persepsi.
Dana
yang tidak segera disetorkan ke kas negara dapat dipergunakan oleh bank umum
untuk keuntungan bank tersebut dengan demikian pemerintah dirugikan sebesar
selisih bunga yang diterima pemerintah dan tingkat return yang diterima oleh
bank umum tersebut dari hasil investasinya. Melalui penyetoran penerimaan
secara langsung ke rekening kas negara maka kerugian tersebut dapat
diminimalisasi.
e.
Melakukan
pembayaran atas pengeluaran negara secara tepat waktu.
Pemerintah
perlu melakukan perhitungan yang cermat atas saat yang tepat untuk melunasi
kewajibannya. Pemerintah dapat saja melunasi kewajibannya lebih cepat atau
lebih lambat jika memang hal tersebut lebih menguntungkan, misalnya jika negara
donor memberikan potongan bunga apabila pemerintah melakukan pelunasan dini
atas hutangnya.
3.
Sumber
Kas Negara
a.
Pajak
Pajak
merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap wajib pajak tertentu
berdasarkan undang-undang, tanpa ada imbalan langsung bagi pembayarnya.
Contoh:
PPh, PBB, cukai, bea materai, dll.
b.
Retribusi
Retribusi
merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang, di
mana pemerintah memberikan imbalan langsung bagi pembayarnya.
Contoh: retribusi pasar, parkir,
pelayanan medis, pembayaran uang sekolah, dll.
c.
BUMN/BUMD
Sebagai
pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak memperoleh bagian laba yang diperoleh
BUMN.
Demikian
pula dengan BUMD, pemerintah daerah sebagai pemilik BUMD berhak memperoleh
bagian laba BUMD
d.
Denda
Dan Sita
Pemerintah
berhak memungut denda atau menyita asset milik masyarakat, apabila masyarakat
diketahui telah melanggar peraturan pemerintah.
Contoh:
denda pelanggaran lalulintas, penyitaan jaminan atas hutang yang tidak
tertagih, dll
e.
Pencetakan
Uang
Pencetakan
uang umumnya dilakukan pemerintah dalam rangka menutup defisit anggaran.
Penentuan
besarnya jumlah uang yang dicetak harus dilakukan dengan cermat, agar
pencetakan uang tidak menimbulkan inflasi.
f.
Pinjaman
Pinjaman
pemerintah merupakan sumber penerimaan negara, yang dilakukan apabila terjadi
defisit anggaran. Pinjaman dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri.
.Sumber pinjaman bisa berasal pemerintah, institusi perbankan, institusi non
bank, maupun individu
g.
Sumbangan,
Hadiah, Dan Hibah
Sumbangan,
hadiah, dan hibah dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri. Tidak ada
kewajiban pemerintah untuk mengembalikan sumbangan, hadiah, atau hibah.
h.
Penyelenggaraan
Undian Berhadiah
Pemerintah
dapat menyelenggarakan undian berhadiah dengan menunjuk suatu institusi tertentu
sebagai penyelenggara. Jumlah yang diterima pemerintah adalah selisih dari
penerimaan uang undian dikurangi dengan biaya operasi dan besarnya hadiah yang
dibagikan.
4.
Lembaga
Pengelolaan Kas Negara
a.
Menterti
Keuangan
Jabatan
dalam pemerintahan negera yang berdaulat dengan tanggung jawab pada keuangan
negara, tugasnya :
·
Menyusun
kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;
·
Menyusun
rencana APBN dan rancangan perubahan APBN;
·
Mengesahkan
dokumen pelaksanaan anggaran;
·
Melakukan
perjanjian internasional di bidang keuangan;
·
Melaksanakan
pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan negara;
·
Melaksanakan
fungsi bendahara umum negara;
·
Menyusun
laporan keuangan
b.
Kementerian/Pimpinan
Lembaga Negara
adalah
kementerian negara di lingkungan Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
keuangan dan kekayaan negara, Kementerian Keuangan berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Presiden. Kementerian Keuangan dipimpin oleh seorang
Menteri Keuangan (Menkeu) yang sejak tanggal 27 Juli 2016 dijabat oleh Sri Mulyani,
tugasnya :
·
Menyusun
rancangan anggaran kementerian negara;
·
Menyusun
dokumen pelaksanaan anggaran;
·
Melaksanakan
anggaran kementerian negara;
·
Melaksanakan
pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkannya ke Kas Negara;
·
Mengelola
utang piutang negara yang menjadi tanggung jawabnya;
·
Mengelola
barang milik negara yang menjadi tanggung jawabnya;
·
Menyusun
dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara.
c.
Kepala
Daerah
Tugasnya
:
·
Menyusun
dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBD
·
Menyusun
rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD
·
Melaksanakan
pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah;
·
Melaksanakan
fungsi bendahara umum daerah;
·
Menyusun
laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
d.
Bank
Indonesia
BI
merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah
atau pihak lainnya. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan
tunggal: “memelihara kestabilan rupiah”.
Tugas
Bank Indonesia:
·
Menetapkan
dan melaksanakan kebijakan moneter.
·
Mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
·
Mengatur
dan mengawasi bank.
e.
Bank
Sentral
Bank
sentral adalah pembina dan pengawas bank. Kewenagan bank sentral:
·
Memberi/mencabut,
atau mengajukan rekomendasi pemberian izin usaha kepada bank.
·
Mengatur,
mengawasi, dan memberi sanksi kepada bank.
I.
Contoh Soal dan
Penyelesaian
Soal Satu
Perusahaan
Az-ZAHRA sedang menyusun anggaran kas untuk tengah tahun kedua tahun 2015.
Berikut ini rencana penjualan selama enam bulan terakhir tahun 2015.
Juli Rp.
120.000.000,-
Agustus Rp. 130.000.000,-
September Rp. 140.000.000,-
Oktober Rp. 150.000.000,-
November Rp. 130.000.000,-
Desember Rp. 140.000.000,-
Dari rencana
penjualan tersebut 50% merupakan penjualan tunai dengan diskon 5% dan 50%
penjualan kredit dengan syarat 2/20-n/60. Penjualan bulan Juni 2015 sebesar Rp.
100.000.000,-. Dari pengalaman pengumpulan piutang:
a.
40%
diterima pada masa diskon
b.
60%
satu bulan setelah bulan penjualan
Sedangkan
rencana pengeluaran-pengeluaran selama enam bulan adalah sebagai berikut:
a.
Pengeluaran
untuk pembayaran bahan baku
Juli Rp. 46.520.000,- Oktober Rp.
52.970.000,-
Agustus Rp. 47.430.000,- November Rp. 50.020.000,-
September Rp. 51.590.000 ,- Desember Rp.
50.870.000,-
b.
Pengeluaran
gaji & upah
Juli Rp. 34.890.000,- Oktober Rp.
39.720.000,-
Agustus Rp. 35.570.000,- November Rp. 37.520.000,-
September Rp. 38.700.000 ,- Desember Rp.
38.160.000,-
c.
Pengeluaran
biaya pemasaran
Juli Rp. 23.260.000,- Oktober Rp.
26.480.000,-
Agustus Rp. 23.710.000,- November Rp. 25.010.000,-
September Rp. 25.800.000 ,- Desember Rp.
25.440.000,-
d.
Pengeluaran
biaya administrasi dan umum
Juli Rp. 10.630.000,- Oktober Rp.
13.240.000,-
Agustus Rp. 11.860.000,- November Rp. 12.580.000,-
September Rp. 12.900.000 ,- Desember Rp. 13.220.000,-
e.
Pajak
dibayarkan pada bulan September sebesar Rp. 7.100.000,.
Informasi
lainnya adalah saldo kas tanggal 1 juli 2015 diperkirakan Rp. 4.500.000,- dan
saldo kas minimum ditentukan sebesar Rp. 3.000.000,-. Apabila terjadi
kekurangan kas pada periode tertentu, akan mengambil kredit dari bank pada awal
bulan terjadinya defisit, dan bunga akan dibayarkan pada akhir bulan dengan
bunga 2% sebulan (pinjaman dan bunga dibulatkan ribuan penuh keatas).
Dari data
tersebut diminta membuat anggaran kas yabg terdiri transaksi operasi dan
transaksi finansial.
Jawaban:
Membuat anggaran penerimaan piutang
Penjualan tunai
dengan diskon 5% = 50% x penjualan x (1-diskon)
Juli = 50% x 120.000.000 x
(1-0,05) = Rp 57.000.000,-
Agustus = 50% x 130.000.000 x (1-0,05) = Rp 61.750.000,-
September = 50% x 140.000.000 x (1-0,05) = Rp
66.500.000,-
Oktober
= 50% x 150.000.000 x (1-0,05) =
Rp 71.250.000,-
November = 50% x 130.000.000 x (1-0,05) = Rp
61.750.000,-
Desember
= 50% x 140.000.000 x (1-0,05) = Rp
66.500.000,-
Penerimaan
piutang
Piutang Juli = 50% x Rp 120.000.000,- = Rp 60.000.000,-
diterima :
Juli = 40% x Rp 60.000.000 x
(1-0,02) = Rp 23.520.000,-
Agt = 60% x Rp 60.000.000,- = Rp 36.000.000,-
Piutang Agt = 50% x Rp 130.000.000,- = Rp 65.000.000,-
diterima :
Agt = 40% x Rp 65.000.000,- x
(1-0,02) = Rp 25.480.000,-
Sept = 60% x Rp 65.000.000,- = Rp 39.000.000,-
Piutang Sept = 50% x Rp140.000.000,- = Rp 70.000.000,-
diterima :
Sept = 40% x Rp 70.000.000,- x (1-0,02) = Rp 27.440.000,-
Okt = 60% x Rp 70.000.000,- = Rp 42.000.000,-
Piutang Okt = 50% x Rp 150.000.000,- = Rp 75.000.000,-
diterima :
Okt = 40% x Rp 75.000.000,- x
(1-0,02) = Rp 29.400.000,-
Nov = 40% x Rp 75.000.000,- = Rp 45.000.000,-
Piutang Nov = 50% x Rp 130.000.000,- = Rp 65.000.000,-
diterima :
Nov = 40% x Rp 65.000.000,- x
(1-0,02) = Rp 25.480.000,-
Des = 60% x Rp 65.000.000,- = Rp 39.000.000,-
Piutang Des = 50% x Rp140.000.000,- = Rp 70.000.000,-
diterima :
Des = 40% x Rp 70.000.000,- x
(1-0,02) = Rp 27.440.000,-
Jan = 60% x Rp 70.000.000,- = Rp 42.000.000,-
Pitang Juni 2000
diterima Juli 2000 = 50% x Rp 100.000.00,- x 60% =
Rp 30.000.000,-
Anggaran penerimaan Piutang (Rp000)
BULAN
|
PIUTANG
|
DITERIMA BULAN
|
|||||
JAN
|
FEB
|
MAR
|
APR
|
MEI
|
JUN
|
||
Juni
Juli
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
|
50.000.000,-
60.000.000,-
65.000.000,-
70.000.000,-
75.000.000,-
65.000.000,-
70.000.000,-
|
30.000
23.520
-
-
-
-
-
|
-
36.000
25.280
-
-
-
-
|
-
-
39.000
27.440
-
-
-
|
-
-
-
42.000
29.400
-
-
|
-
-
-
-
45.000
25.480
-
|
-
-
-
-
-
39.000
27.440
|
|
|
53.520
|
61.480
|
66.440
|
71.400
|
70.480
|
66.440
|
a.
Membuat
anggaran kas
Anggaran Kas
(000)
KETERANGAN
|
JUL
|
AGT
|
SEP
|
OKT
|
NOV
|
DES
|
Transaksi Operasi
Estimasi Penerimaan:
Penjualan Tunai
Penerimaan Piutang
Jumlah
penerimaan
Estimasi Pengeluaran:
Pembelian bahan baku
Pembayaran gaji&upah
Biaya pemasaran
Biaya adm & umum
Pembayaran pajak
Jumlah
pengeluaran
SURPLUS (DEFISIT)
|
57.000
52.520
|
61.750
61.480
|
66.500
66.440
|
71.250
71.400
|
61.480
70.480
|
66.500
66.440
|
109.520
|
123.230
|
132.940
|
142.650
|
132.230
|
132.940
|
|
46.520
34.890
23.260
10.630
-
|
47.430
35.570
23.710
11.860
-
|
51.590
38.700
25.800
12.900
7.100
|
52.970
39.720
26.480
13.240
-
|
50.020
37.520
25.010
12.580
-
|
50.870
38.160
25.440
13.220
-
|
|
115.300
|
118.570
|
136.090
|
132.410
|
125.050
|
127.690
|
|
(5.780)
|
4.660
|
(3.150)
|
10.240
|
7.100
|
5.250
|
Anggaran
Kas-Transaksi Finansial (000)
KETERANGAN
|
JUL
|
AGT
|
SEP
|
OKT
|
NOV
|
DES
|
Saldo kas awal bulan
Terima kredit awal bulan
Pembayaran pinjaman
|
4.500
4.368
-
|
3.000
-
-
|
7.572
-
-
|
4.334
-
(1.200)
|
13.310
-
(3.168)
|
17.242
-
-
|
Kas tersedia
Surplus (Defisit)
Pembayaran Bunga
|
8.868
(5.780)
(88)
|
3.000
4.660
(88)
|
7.572
(3.150)
(88)
|
3.134
10.240
(64)
|
10.142
7.100
-
|
17.242
5.250
-
|
Saldo Kas
Alhir Bulan
|
3.000
|
7.572
|
4.334
|
13.310
|
17.242
|
22.492
|
Hutang
Kumulatif
|
4.368
|
4.368
|
4.368
|
3.168
|
-
|
-
|
Catatan :
Pinjaman bulan
Juli (X) = 3.000.000 + 5.780.000 - 4.500 + 0,02X
= Rp
4.368.000,-
Bunga Pinjaman = 2% x Rp 4.368.000 = Rp 88.000,-
KESIMPULAN
Setiap
perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas sangat
diperlukan bsik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari seperti
pembelian bahan baku, pembayaran upah, pembayaran hutang, atau
pembayaran-pembayaran-pembayaran tunai lainnya, serta dibutuhkan untuk
investasi pada aktiva tetap. Pengeluaran kas ada yang bersifat kontinyu seperti
pengeluaran-pengeluaran rutin dan ada pula yang bersifat intermitten, seperti
untuk pembayaran dividen, pembayaran pajak, pembelian aktiva tetap. Pengeluaran
kas untuk pembayarn-pembayaran tersebut sering disebut sebagai aliran kas arus
keluar atau cash outflow. Sedangkan penerimaan-penerimaan kas disebut sebagai
aliran kas masuk atau cash inflow.
Kas
bagi perusahaan bisa diumpamakan seperti darah dalam tubuh manusia. Setiap
bagian yang ada dalam perusahaan membutuhkan aliran kas. Bagian produksi
membutuhkan kas untuk membeli bahan baku, bahan penolong, membayar upah buruh,
gaji mandor, membayar biaya lainnya. Tanpa kas maka praktis kegiatan perusahaan
akan terganggu. Oleh karena itu kas sangat penting bagi aktivitas kegiatan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ojs.uajy.ac.id/index.php/kinerja/article/download/898/807
http://e-journal.uajy.ac.id/3906/3/2EM17651.pdf
http://eap916.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/800/2015/02/13.-Materi-13-Budget-Kas.pdf
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/254615/MjU0NjE1
http://journal.uii.ac.id/index.php/ajie/article/download/6996/6150
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/466/jbptunikompp-gdl-linnaismaw-23295-4-4manaje-s.pdf
http://syntha_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34964/manajemen-kas.pdf
http://ma-lanjut.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/Ang09-Kas.pdf
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1910/61-Debbie%20Christine%20dan%20Nike%20Ernawati.pdf?sequence=3
https://media.neliti.com/media/publications/36674-ID-analisis-arus-kas-untuk-mengukur-kinerja-keuangan-studi-pada-kud-sido-makmur-lum.pdf
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/viewFile/1139/1101
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.
Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan
Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.
Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui Email (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,
Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
Terima kasih semua.
Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan
Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.
Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui Email (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,
Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
Terima kasih semua.
Halo semuanya.
BalasHapusNama saya Ayu Annisa Sudaryanti dari Jln Mampang Prapatan I Rt.6 / 6 Jaksel, Jakarta. Saya melihat komentar dari orang-orang yang sudah mendapatkan pinjaman dari Rika Anderson lender di facebook dan blog
.
Saya putuskan untuk melamar di bawah rekomendasi dan kesaksian Ibu Nazeaf shehu dari Badung dan tinggal di Jakarta email: ameliahariyah1@gmail.com dan LEONY DORA dari Surabaya email: nyratyy@gmail.com hanya beberapa jam kemudian, saya mengkonfirmasi pinjaman pribadi saya di Akun MAYBANK sejumlah total Rp650.000.000 yang saya minta.
Ini benar-benar berita bagus sekarang saya dapat membayar hutang saya, berinvestasi di peternakan hewan Pertanian dan biaya sekolah anak-anak. Saya menasihati semua orang yang membutuhkan pinjaman asli tanpa takut untuk mengajukan melalui mereka
email rikaandersonloancompany@gmail.com
Perusahaan WA + 1323-689-3663
Saya senang sekarang karena saya telah mendapatkan pinjaman yang saya minta. Saya berjanji kepada ibu Rika untuk juga membawa nasabah serius yang membutuhkan pinjaman agar mereka bisa bahagia.
Anda juga dapat menghubungi untuk informasi lebih lanjut tentang
email: yuuu.annisa@gmail.com
Negara: Indonesia
Kota: Jakarta
Jumlah: Rp650 Juta
Tanggal: 2 September 2020