makalah manajemen keuangan





Pendayagunaan modal para perusahaan merupakan suatu keharusan agar kegiatan keuangan perusahaan tidak mengalami keguncangan serta mendapat aliran kas tunai yang baik. Kesuksesan dan kegagalan bisnis baru terkadang berhubungan erat dengan kecukupan dan ketidak cukupan pendanaan.
Setiap perusahaaan perlulah memiliki manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana fungsinya yaitu menjadikan sumber dana dan modal yang dimiliki menjadi optimal sehingga bisa  mendapatkan keuntungan sebagai tujuan dari perusahaan.
Dalam mewujudkan agar sumber dana dan modal itu di kondisikan secara optimal, straregi manajemen keuangan yang baik perlulah di terapkan. Dalam hal ini lah yang menjadi pokok bahasan kita yaitu bagaimana mewujudkan strategi manajemen keuangan yang baik itu.    
Struktur modal sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan sumber dana yang paling menguntungkan. Dalam mendanai kebutuhan pendanaan, perusahaan dapat menggunakan modal sendiri dan modal asing atau utang. Jika menggunakan utang maka perusahaan akan menanggung biaya tetap atau bunga. Akibatnya masalah leverage muncul karena perusahaan menggunakan asset yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan utang yang menyebabkan perusahaan menanggung beban tetap.
Beberapa buku lain dari manajemen keuangan menunjukkan bahwa tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang / pemilik saham. Hal tersebut juga berfungsi untuk memaksimalkan total nilai pasar dari saham-saham perusahaan yang menjadi sasaran perusahaan. Namun pada saat itu tujuan perusahaan belum memasukkan ketidakpastian. Pemilihan tujuan tersebut disebabkan oleh pengaruh dari semua keputusan keuangan yang mengandung ketidakpastian atau adanya risiko usaha sehingga pada materi berikutnya sudah mulai memasukkan risiko.
     
1.      Bagaimana konsep dasar keuangan ?
    2.   Bagaimana cara memahami laporan keuangan ?
    3.   Bagaimana konsep penggunaan analisa ratio keuangan kegiatan bisnis ?

1.3.   TUJUAN PENULISAN
         1.   Mengetahui konsep dasar keuangan
         2.   Mengetahui cara memahami laporan keuangan
         3.   Mengetahui konsep penggunaan analisa ratio keuangan kegiatan bisnis




















Manajemen Keuangan merupakan proses manajemen yang diterapkan pada fungsi-fungsi keuangan. Sedangkan fungsi merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu.
Pengertian Manajemen Keuangan menurut para ahli. Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan:
·         James Van Horne, menyatakan:
semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan perolehan, pendanan serta pengelolaan aset (aktiva) dengan tujuan yang menyeluruh.
·         Suad Husnan, berpendapat bahwa:
Manajemen keuangan adalah manajemen terhahap semua fungsi keuangan
·         Bambang Riyanto, mendefinisikan :
Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang menguntungan serta upaya untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efisien dan efektif.
Dari keterangan dan pengertian di atas didapatkan bahwa, manajer keuangan menghadapi dua masalah utama. Pertama, berapa banyak perusahaan melakukan investasi, dan pada aktiva apa saja invesitasi tersebut ? kedua, bagaimana cara memperoleh kas untuk membelanjai investasi tersebut ? jawaban dari pertanyaan pertama merupakan keputusan investasi atau capital budgeting perusahaan.
Ini lah yang merupakan salah satu kegiatan utama atau fungsi manajemen keuangan yang disebut sebagai fungsi penggunaan dana (allocation of founds). Jawaban atas pertanyaan kedua merupakan keputusan pembelanjaan (financing decision) yang harus diambil oleh manajer keuangan. Dan ini tidak lain merupakan kegiatan utama atau fungsi manajemen keuangan yang lain, yang disebut sebagai fungsi mendapatkan dana (raising of funds). Dengan demikian fungsi utama manajemen keuangan ada dua yaitu; menggunakan dana dan mendapatkan dana.
            Dengan penjelasan tersebut maka manajemen keuangan sering disebut juga manajemen aliran dana, sebabnya tidak lain karena kalau dipandang dari waktu kewaktu, akan ada dana yang masuk kedalam perusahaan dan dana yang keluar dari perusahaan.

       2.1.2.     Fungsi Manajemen Keuangan
              Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan fingsinya dalam berbagai kegiatan keuangan, berikut adalah penjelasan singkat dari fungsi-fungsi manajemen keuanagan, yaitu :
·         Perencanaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
·         Penganggaran Keuangan
manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
·         Pengelolaan Keuangan
dengan adanya manajemen keuangan maka perusahaan dapat menggunakan dana untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
·         Pencarian Keuangan
dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
·         Penyimpanan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.


·         Pengendalian Keuangan
Dalam hal ini manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
·         Pemeriksaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

2.1.3.    Keputusan dan Tanggung Jawab Manajemen Keuangan
 Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
      a.       Keputusan investasi.
Yang termasuk kedalam keputusan investasi adalah :
·      Investasi modal, yaitu pengalokasian modal ke dalam usaha – usaha investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang.
·     Keputusan mengalokasikan kembali modal, apabila modal yang terikat pada suatu aktiva tidak dapat dibenarkan lagi dari segi ekonomi.
·      Penentuan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Hal ini berhubungan dengan jumlah dana / modal yang harus disediakan untuk pembelian – pembelian aktiva tersebut.
·      Komposisi dari aktiva – aktiva tersebut.
aktiva = hutang + modal (pasiva)
Aktiva = asset yang digunakan untuk menjalankan operasional.
Pasiva = sumber (hutang dan modal)
Aktiva didanai oleh pasiva
Yang temasuk Aktiva ialah Segala asset yang digunakan untuk operasional, yang termasuk Pasiva ialah Modal + Hutang.
Keputusan investasi ini merupakan keputusan yang paling penting di antara ketiga bidang keputusan karena akan berpengaruh langsung terhadap:
·         Besarnya kemampuan untuk pengembalian investasi (rentabilitas) investasi.
·         Aliran kas lembaga, Bahwa ternyata setiap keputusan investasi mempengaruhi arus kas di waktu yang akan datang

      b.      Keputusan financing (pembelanjaan atau pendanaan).
  Dalam keputusan  ini pemilik dan manajemen perusahaan berusaha untuk mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan bisnis.
·         Sumber eksternal
1.   Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
2.   Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang (Long-term Debt).
3.   Lain-lain, misalnya hibah.
·         Sumber Internal :
1.   Laba Ditahan (Retained Earning)
2.   Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention)
3.   Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.

c.       Keputusan deviden.
    Keputusan ini meliputi keputusan tentang penentuan pembagian pendapatan antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai deviden atau untuk digunakan dalam perusahaan tersebut sebagai laba ditahan.
   Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang dapat  digunakan untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, sedangkan deviden merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham.



2.1.4.      Prinsip Manajemen Keuangan
  Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan muncul dalam rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini yang menjadi dasarnya, diantarnya:.
·         Consistency (Konsistensi)
Dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan keuangan perusahaan haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa sistem keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu perubahan yang signifikan didalam perusahaan. Pendekatan keuangan yang tidak konsisten bisa menjadi tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan perusahaan.
·         Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun moral, yang melekat kepada individu, kelompok ataupun perusahaan untuk memberi penjelasan bagaimana dana ataupun kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-3 dipergunakan. Pihak-pihak harus bisa memberi penjelasan tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai sebagai suatu bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan,  agar semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan.
·         Transparancy (Transparansi)
Manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya, memberikan informasi tentang rencana dan segala aktivitas kepada yang berkepentingan, termasuk memberikan laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh yang berkepentingan, apabila tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen telah menyembunyikan sesuatu.
·         Integrity (Integritas)
Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga intergritasnya dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan.
·         Stewardship (Pengelolaan)
Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan mumpuni dana yang sudah didapat dan memberikan jaminan bahwa dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan bisa berhati hati dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko keuangan yang ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai.
·         Accounting Standards (Standar Akuntansi)
Sistem akuntansi keuangan yang dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang berlaku. agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak pihak yang berkepentingan.

       2.1.5.      Tujuan Manajemen Keuangan
  Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. Manajemen harus bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan. Perlu diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan.
 Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajemen  juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Namun, Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan (Sartono: 2000, 3) yaitu, tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :
·         Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai perusahaan.
·         Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
·         Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
·         Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas dari pada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
·         Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.


      2.2.1.   PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan secara sederhana adalah informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan, yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan tersebut dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan sendiri merupakan bagian dari pelaporan keuangan, yang pasti dilakukan oleh perusahaan. Dengan adanya laporan keuangan, para pemimpin dapat melihat lebih jelas berdasarkan data-data aktual mengenai kondisi perusahaan. Perusahaan yang baik tentunya harus memiliki sistem pelaporan keuangan serta laporan keuangan yang baik dan tertata. Tanpa adanya laporan keuangan, perusahaan akan kesulitan menganalisis apa yang terjadi dalam perusahaan mereka, bagaimana kondisi dan posisi perusahaan tersebut.
  Tujuan laporan keuangan, menurut "Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan" (IAI, 2002), adalah sebagai berikut:
·      “Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan
        (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.”
·       Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan.
·       Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan
         posisi  keuangan perusahaan.
·       Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting
        dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

        Laporan keuangan perusahaan publik dapat terbagi menjadi lima jenis laporan yaitu:
1.      Laba/Rugi (income statement),
2.      Neraca (balance sheet),
3.      Perubahan Ekuitas (capital statement),
4.      Arus Kas (cash flow),
5.      Catatan Atas Laporan Keuangan

Laba atau rugi merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh perusahaan, untuk melihat apakah kegiatan operasional yang dilakukan selama ini berhasil atau tidak. Laporan laba rugi atau yang biasa disebut Income Statement adalah laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai hasil yang didapat oleh perusahaan dalam periode tertentu, apakah mendapat laba atau justru merugi.
Umumnya, ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Metode single step relatif lebih mudah dibandingkan multiple step. Anda hanya perlu menjumlahkan seluruh pendapatan dari atas sampai bawah menjadi satu kelompok, kemudian menguranginya dengan total beban atau biaya dalam periode yang berlaku.
    Sedangkan, pada metode multiple step, pendapatan dipisah menjadi dua kategori, yaitu pendapatan operasional (yang berasal dari kegiatan pokok) perusahaan dan pendapatan non operasional (yang berasal dari luar kegiatan pokok) perusahaan. Pembagian kategori tersebut juga berlaku pada beban atau biaya.
Adapun contoh dari laporan keuangan model langsung (single step) adalah sebagai berikut:
comunication grub
Laporan Laba/(Rugi)
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
- Pendapatan :

   Penjualan Bersih
2.972.413
   Pendapatan Deviden
98.500
   Pendapatan Sewa
72.910


Jumlah  Pendapatan
3.143.823


- Beban

   Harga Pokok Penjualan
1.982.541
   Beban Penjualan
453.028
   Beban Administrasi
350.771
   Beban Bunga
126.060
   Beban Pajak Penghasilan
66.934


Jumlah Beban
2.979.334
Laba Bersih
164.489
Laba Per Saham Biasa
1,74

Keuntungan utama dari format bentuk langsung terletak pada kesederhanaan dalam penyajian.
Laporan keuangan format bertahap (Multiple Step) dianjurkan oleh akuntan hal ini disebapkan oleh penggunaan format ini mengakui pemisahan transaksi operasi dan bukan operasi serta mencocokan biaya dan beban dengan pendapatan yang berkaitan dengannya. Adapun contoh bentuk laporan keuangan format bertahap (Multiple Step) adalah sebagai berikut:

comunication grub
Laporan Laba/(Rugi)
Untuk Tahun yang Berakhir 31


Penjualan Bersih
2.972.413
Harga Pokok Penjualan
1.982.541
Laba Kotor
989.872


Beban Penjualan
453.028
Beban Administrasi
350.771


Laba Operasi
803.799


Pendapatan (Beban) Lainnya

Pendapatan dan Keuntungan Lainnya
171.410
Beban Kerugian Lainnya
126.060


Jumlah Pendapatan (Beban) Lainnya
297.470


Laba Sebelum Pajak Penghasilan
231.423


Pajak Penghasilan
66.934


Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan
164.489


Laba Persaham
1,74
           

Neraca merupakan laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan yang berisi posisi keuangan perusahaan baik menyajikan aset perusahaan, liabilities perusahaan, dan ekuitas perusahan. Neraca memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan yang mencerminkan likuiditas, solvabilitas, return on investmen dan masih banyak lagi fungsi dari laporan keuangan neraca ini.
Klasifikasi Neraca sebagai berikut :
a).  ASET/AKTIVA
Aset atau aktiva dapat didefinisikan sebagai kemungkinan keuntungan ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan kesatuan sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Kieso; 1995;255).
Secara umum harta atau aset perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi Aset Lancar dan Aset Tak Lancar
1)      Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka waktu setahun).
Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi jangka pendek.
2)      Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan.
Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.

            b). KEWAJIBAN/HUTANG
Kewajiban didefinisikan sebagai kemungkinan pengorbanan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan tertentu untuk mentransfer harta atau memberikan jasa kepada kesatuan lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.
Kewajiban dapat diklasifikan menjadi dua klasifikasi umum yaitu kewajiban jangka pendek (Lancar) dan kewajiban jangka panjang (Kewajiban tak Lancar). Kewajiban lancar (current liabilities) didefinisikan sebagai kewajiban yang diperkirakan dapat dilikuidasi baik melalui penggunaan harta lancar maupun dengan kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang lainnya. Kewajiban lancar ini mencakup beberapa hal sebagai berikut;
§  hutang merupakan kewajiban yang diperoleh atau berasal dari perolehan barang dan jasa ,contohnya adalah hutang dagang, hutang upah, hutang pajak dll.
§  Tagihan yang diterima dimuka untuk penyerhan barang atau jasa atau pemberian jasa ,contohnya adalah pendapatan sewa diterima dimuka atau pendapatan pelanggan diterima dimuka.
Kewajiban lain dimana likudasinya terjadi dalam siklus operasi perusahaan, contohnya adalah bagian dari obligasi perusahaan yang harus dibayarkan pada periode berjalan, atau kewajiban jangka pendek yang berasal dari pembelian peralatan.
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan secara layak tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi normal, tetapi akan dibayarkan pada suatu tanggal di luar waktu tersebut. Pada umumnya kewajiban jangka panjang terdiri dari beberapa hal sebagai berikut;
·         Kewajiban yang berasal dari situasi keuangan yang spesifik misal penerbitan obligasi, kewajiban lease jangka panjang, wesel bayar jangka panjang.
·         Kewajiban yang berasal dari operasi biasa perusahaan bersangkutan seperti kewajiban pensiun dan kewajiban pajak yang ditangguhkan.
·         Kewajiban 

c).EKUITAS
Ekuitas didefinisikan sebagai hak tersisa dalam harta suatu kesatuan yang tetap tinggal ada atau setelah dikungkan dengan kewajiban perusahaan, ekuitas adalah hak kepemilikan


d)ARUS KAS
Laporan arus kas menunjukan sejumlah kas masuk dan keluar dalam aktivitas perusahaan. Laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas menyajikan laporan arus kas masuk dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 

Kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan oerlu diketahui oleh manajemen melalui posisi financialnya. Untuk mengetahui kondisi financial perusahaan pada suatu saat, mamajemen dapat menghubungkan unsure – unsur aktiva satu dengan yang lainnya, unsur passiva satu dengan yang lainnya, ataupun unsure – unsure aktiva dengan unsur – unsure passiva.
Untuk dapat mengetahuhi aktivitas financial suatu perusahaan, manajemen dapat menggabungkan unsur – unsur rugi laba dengan unsur – unsur neraca yang bersangkutan. Untuk dapat mengetahui profitabilitas perusahaan, manajemen juga dapat menggabungkan unsur – unsur rugi laba satu dengan yang lainnya, atau unsur – unsure rugi-laba dengan unsur – unsur neraca. Dengan mengadakan analisi data financial tersebut manajer dapat mengetahui keaadan dan perkembangan finansial dari perusahaannya.
Dalam menganalisis data finansial tersebut perlu adanya ukuran tertentu, dan ukuran yang sering di gunakan dalam analisi finansial adalah apa yang disebut ratio finansial. Pengertian ratio itu sebenarnya hanyalah angka perbandingan, baik yang dinyartakan dalam presentase atau dalam angka perbandingan.
Penganalisi finansial dalam mengadakan analisis ratio fiansial pada dasarnya dapat menggunakan dua macam perbandingan, yaitu :
      i.            Membandingkan ratio satu tahun dengan ratio tahun tahun sebelumnya (ratio historis) atau dengan ratio yang diperkirakan untuk tahun – tahun yang akan datang dari perusahaan yang sama.
     ii.            Membandingkan ratio – ratio dari suatu perusahaan dengan ratio – ratio yang sama dari rata – rata industri. Dari hasil perbandingan itu dapat diketahui apakah perusahaan tersebut dalam hal ratio tertentu berada di bawah, diatas atau sama dengan ratio industri.
“jika perusahaan mempunyai ratio tertentu diatas industri berarti dalam aspek tersebut perusahaan berada di atas rata – rata industri. Sebaliknya kalau ratio perusahaan lebih kecil dari ratio rata – rata industri maka aspek finansial perusahaan tersebut berada di bawah rata – rata indusri”. Apabila suatu perusahaan mengetahui bahwa dia dalam ratio – ratio tertentu dibawah rata – rata industri, haruslah di analisi faktor – factor apasaja yang menyebabkannya, untuk kemudian diambil kebijakan atau tindakan untuk meningkatkan ratio tersebut menjadi “rata – rata” atau “diatas rata – rata” dalam industri yang bersangkutan.
Pada dasarnya ratio – ratio financial dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok ratio yaitu :
1. Ratio – ratio likuiditas
2. Ratio – ratio solvabilitas atau ratio leverage.
3. Ratio – ratio aktivitas. 
4. Ratio – ratio profitabilitas.
5. Ratio – ratio pertumbuhan
6. Ratio – ratio penilaian
  • Likuiditas  suatu perusahaan mengambarkan kemampuan perusahaan tersebut untuk dapat memenuhi kewajiban – kewajiban finansialnya tepat pada waktunya. Jika perusahaan itu membayar kewajibannya tepat waktu maka perusahaan itu disebut likuid. Sebaliknya jika perusahaan tersebut tidak dapat membayar utang tepat waktu maka di sebut tidak likuid.
  • Solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk melunasi semua utang – utangnya apabila terpaksa perusahaan di likuidasikan. Apabila suatu perusahaan dilikuidasi apakah semua aktivanya sanggup melunasi utangnya atau tidak. Apabila perusahaan tersebut memiliki aktiva yang cukup atau lebih dari cukup melunasi utang – utangnya maka, perusahaan tersebut dikatakan solvable. Jika tidak maka perusahaan tersebut insovable.
  • Aktivitas dicerminkan oleh frekuensi dana yang tertanam dalam suatu aktiva, berputar selama satu periode tertentu. Makan tinggi frekuensi perputarannya dikatakan makin tinggi frekuensi perputaran dana selama satu periode tertentu dikatakan makin rendah aktivitas finansialnya dari perusahaan tersebut.
  • Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaann untuk menghasilkan keuntungan,  baik dihubungkan dengan penjualan, maupun dihubungkan dengan aktiva yang menghasilkan keuntungan tersebut atau dihubungkan dengan modal sendiri.
·         Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
·         Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.












Keuangan (atau manajer keuangan perusahaan) mengandung empat tanggung jawab : (1) menentukan investasi jangka panjang (2) mendapatkan dana untuk membayar investasi (3) menyelenggarakan kegiatan finansial setiap hari (4) dan membantu mengelola resiko.
manajer keuangan merencanakan dan mengendalikan akuisisi serta menyerbarkan finansial. Mereka mengumpulkan dana, membayar utang, menetapkan kredit dagang, mendapatkan pinjaman, mengendalikan saldo kas, dan merencanakan kebutuhan keuangan dimasa mendatang. Namun tujuan utama manajer keuangan adalah meningkatkan nilai sebuah perusahaan dan kekayaan pemegang salam. Mereka harus memastikan bahwa pendapatan melebih biaya – biaya dengan kata lain, dapat menghasilkann laba.
Manajer keuangan harus bisa memanfaatkan segala sumber keuangan yang ada salah satunya dari lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. semua lembaga – lembaga keuangan tersebut dapat dijadikan perusahaan melalui manajer keuangan untuk mendapatkan dana, maupun menyalurkan dana secara optimal.

Manajemen keuangan yang baik perlulah diterapkan oleh setiap jenis usaha baik,usaha kecil,menengah maupun besar. Untuk mewujudkan agar manajemen keuangan tersebut bisa terlaksana dengan baik perlu lah diadakan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja manajer keuangan maupun dari laporan keuangan itu sendiri. Agar kemampuan perusahaann di bidang keuangan (dari segi solvabilitas,rentabilitas,provitabilitas) bisa terwujud dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

proposal studi kelayakan bisnis laundry sepatu

laporan kas

pemahaman mengenain Past Perfect Tense dan Past Perfect Continuous tense