segmentasi, targeting dan positioning
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi yang relatif tinggi dan dunia usaha yang dinamis, menyebabkan
perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan pasar. Oleh karenanya menjadi keharusan perusahaan untuk
menjalankan serta membuat strategi-strategi yang tepat agar memenuhi sasaran
yang efektif. Disamping itu strategi menentukan keberhasilan perusahaan,
sehingga strategi yang telah dibuat harus ditinjau, dipantau dan terus
dikembangkan dengan menyesuaikan keadaan dunia usaha.
Jantung
pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yang
merupakan kependekan dari Segmenting, Targeting, dan Positioning. Namun para
penjual tidak selalu harus berpegang pandangan ini dalam strategis pemasaran,
mereka sering melewati tiga tahap berikut :
1. Pemasaran Massal ( Mass Marketing )
2. Pemasaran Aneka Produk ( Produk Variety
Marketing )
3. Pemasaran Sasaran ( Target Marketing )
Pemasaran
sasaran memerlukan 3 langkah utama :
1.
Segmentasi pasar ( Segmenting ), Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi
kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda yang mungkin membutuhkan produk
– produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah.
2.
Penentuan pasar sasaran ( Targeting ), Yaitu suatu tindakan mengevaluasi
keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari
segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
3.
Penempatan produk, Yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan
bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasar.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang kita ambil adalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian segmentasi?
2. Bagaimana
dasar-dasar dalam melakukan segmentasi?
3. Bagaimana
syarat-syarat segmentasi yang efektif?
4. Bagaimana
peran segmentasi bagi perusahaan?
5. Bagaimana
pola melakukan segmentasi?
6. Bagaimana
prosedur dalam melakukan segmentasi?
7. Apa
manfaat dari segmentasi bagi perusahaan?
8. Apa
pemgertian targeting?
9. Bagaimana
langkah-langkah dalam targeting?
10. Bagaimana
menentukan target pasar?
11. Apa
kriteria-kriteria dalam melakukan target pasar?
12. Apa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi target pasar?
13. Apa
tujuan dari targeting?
14. Apa
pengertian dari positioning?
15. Bagaimana
strategi dalam proses positioning
16. Bagaimana
cara dalam melakukan positioning produk?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan-tujuan
dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui
proses segmentasi yang dilakukan perusahan-perusahaan
2. Mengetahui
lebih dalam tentang target-target pasar
3. Mengetahui
lebih dalam bagaimana startegi positioning sebuah produk yang dilakukan oleh
perusahaan agar produknya selalu eksis dipasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. SEGMENTASI
2.1.1.
Pengertian
Segmentasi
Segmentasi
adalah Menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan
dan keinginan yang serupa. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar
mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih
segmen pasar tertentu.
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen
(Philip Kotler, 001).
Dengan
kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting
dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, Pertama, segmentasi memungkin
perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi
pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk
menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin
perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta
menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk
menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan
pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning.
Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing.
2.1.2.
Dasar
– dasar Segmentasi
Dasar
segmentasi pasar dibedakan menjadi 2 yaitu konsumen dan industri berikut
penjelasannya :
a.
Dasar
Segmentasi Pasar Konsumen
·
Segmentasi
Geografi.
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan
faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal
konsumen. Contoh: Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris Van Java, cocok
sebagai wisata belanja, membuat perusahaan yang bergerak di bidang fashion
melirik Bandung sebagai target market. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar
memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
·
Demografi
Segmentasi.
Pada segmentasi demografi
pengelompokan dilakukan berdasarkan usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup,
ras, pendidikan dan pekerjaan atau penghasilan konsumen. Contoh: Shopie Martin
menjadikan perempuan dengan penghasilan menengah atas sebagai target market.
·
Psychographic
segmentation.
Pada Psychographic segmentation
pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi,
kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap. Pada segmentasi ini pembeli
dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan, sbb:
-
Status
sosial, contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan
menengah dan golongan rendah.
-
Gaya
hidup, contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.
-
Kepribadian,
contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suat produk
Contoh:
Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan wanita
yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita
khususnya remaja yang girly modis.
b.
Dasar
Segmentasi Pasar Industri
Tahap pertama adalah menetapkan segmentasi makro, yaitu
lokasi geografis, pasar pemakaian akhir, dan banyaknya langganan.
Tahap kedua adalah sikap terhadap penjual, ciri-ciri
kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2.1.3.
Syarat Segmentasi yang efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan
efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah
(Kotler,2003):
1.
Measurable
(Terukur)
Measurable berarti segmen pasar dapat membantu perusahaand
alam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber
daya. Contoh: Produk makanan bayi usia 6-12 bulam tentu dapat diukur berapa kali
bayi usia 6-12 bulan makan
2.
Substansial
(Banyak)
Substansial berarti segmen tersebut besar dan profitable
untuk dilayani, Contoh: Teh Poci yang mendirikan kedai di daerah Jakarta yang
cenderung panas.
3.
Accessible
(Dapat Diakses).
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau
untuk dilayani. Contoh: Restoran yang menjual makanan khas Sunda di Jakarta,
sedangkan target utamannya orang Sunday ang bernotaben banyak berdomisili di
Bandung.
4.
Differentiable
(Dapat Dibedakan).
Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan
dengan jelas.
5.
Actionable
(Dapat Dilayani).
Actionable berarti segmen tersebut dapat dilayani dengan
sumber daya yang dimilik perusahaan. Contoh: Kedai es krim di dalam mall yang
ditujukan untuk konsumen remaja dan anak kecil, tentunya dengan cangkupan 1
mall dengan remaja dan anak kecil yang suka makan es krim bisa diperkirakan
berapa banyak yangharus dijual.
2.1.4.
Peran Segmentasi
segmentasi
memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan;
1.
Segmentasi
memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan
membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan
untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi
memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta
kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
2.
Segmentasi
merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang
disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan
positioning.
3.
Ketiga,
segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang
pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
2.1.5.
Pola Segmentasi Pasar
Menurut
Kotler (2003) terdapat tiga pola segmentasi pasar. Pola ini digunakan untuk
mengidentifikasai preferensi segmen. Pola tersebut adalah:
1.
Homogeneus
preference (preferensi homogen).
Merupakan
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap
produk atau jasa yang ditawarkan.
2.
Diffused
preference (preferensi yang menyebar).
Merupakan
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap
suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3.
Clustered
preference (preferensi yang mengelompok).
Merupakan
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki
kesamaan preferensi.
2.1.6.
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar
Menurut
Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada tiga tahap yaitu:
1.
Survey
Stage
Merupakan
tahap melakukan eksplorasi baik melalui fokus group discussion atau dengan
wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan
mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister Manajemen
(MM). Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat
menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2.
Analysis
Stage
Merupakan
tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis
dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah
variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis
cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara
signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3.
Profiling
Stage
Merupakan
tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk.
Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan
sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan
dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan
karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
2.1.7
Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi
kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen
(Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994)
mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1.
Designing
responsive products to meet the needs of the marketplace.
Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan
ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa
keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian
mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2.
Determining
effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat
identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix,
sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media
yang tepat.
3.
Evaluating
market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan competitive intelegence
mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan
standar.
4.
Providing
insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara
periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara
memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya
2.2.
TARGETING
2.2.1.
Pengertian Targeting
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah
sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa
survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses
pemasaran tidak salah sasaran. .
2.2.2. Langkah
dan Tahapan Target Pasar
Ketika perusahaan berhasil untuk mengidentifikasi beberapa
peluang pemasaran yang ada, maka selanjutnya perusahaan harus memilih dan
menentukan segmen mana yang akan dituju, dimana tempatnya dan berapa banyak
yang akan dipilih. Dan secara ideal sebelum kita menentukan target pasar ada beberapa
langkah yang bisa diambil, yaitu:
1.
Mengevaluasi
segmen pasar
Dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan 2
faktor, yaitu:
a.
Perusahaan
harus menanyakan apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang
secara umum membuatnya menarik, seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas,
skala ekonomis, risiko yang rendah.
b.
Perusahaan
harus mempertimbangkan apakah berinvestasi di segmen tersebut masuk akal dengan
memperhatikan tujuan dan sumber daya perusahaan.
2.
Memilih
segmen pasar
Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan
dapat mempertimbangkan 5 pola pemilihan pasar sasaran, yaitu:
a.
Konsentrasi
segmen tunggal
Melalui
pemasaran yang terkonsentrasi, perusahaan mendapatkan pengetahuan yang kuat
tentang kebutuhan segmen dan meraih posisi pasar yang kuat di segmen tersebut.
Lebih jauh, perusahaan menikmati operasi yang ekonomis melalui spesialisasi
produksi, distribusi dan promosinya. Namun, pemasaran yang terkonsentrasi
melibatkan resiko di atas risiko normal.
b.
Spesialisasi
selektif
Perusahaan
memilih sejumlah segmen, secara objektif
masing-masing segmen menarik dan memadai. Mungkin terdapat sedikit atau
tidak ada sinergi di antara segmen-segmen tersebut, namun masing-masing segmen
berpotensi sebagai penghasil uang.
c.
Spesialisasi
produk
Dalam
hal ini, perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang
dijual ke beberapa segmen.
d.
Spesialisasi
pasar
Perusahaan
berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan
tertentu.
e.
Cakupan
seluruh pasar
Perusahaan
berusaha melayani seluruh pelanggan dengan menyediakan semua produk yang
dibutuhkan pelanggan.
Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dalam dua cara
umum, yaitu :
1)
Pemasaran
yang tidak didiferensiasi
Perusahaan
mengabaikan perbedaan-perbedaan segmen pasar dan mengejar seluruh pasar dengan
satu penawaran pasar. Ia memusatkan perhatian pada apa kebutuhan pembeli yang
umum daripada apa yang berbeda. Ia merancang satu produk dan program pemasaran
yang akan menarik bagi jumlah pembeli terbesar. Ia mempercayakan distribusi dan
periklanan missal. Ia bertujuan memberikan produk dengan citra yang hebat dalam
pikiran orang-orang.
2)
Pemasaran
yang terdiferensiasi
Perusahaan
beroperasi dalam beberapa segmen pasar dan merancang program-program yang
berbeda bagi masing-masing segmen. Pemasaran yang terdiferensiasi biasanya
menciptakan lebih banyak penjualan total daripada pemasaran yang tidak
terdiferensiasi. Karena pasar yang terdiferensiasi mengarah pada penjualan dan
biaya yang lebih tinggi, tidak ada yang dapat dinyatakan secara umum sehubungan
dengan kemampulabaan dari strategi ini. Perusahaan harus waspada terhadap
segmentasi yang berlebihan terhadap pasar mereka.
Terdapat perkembangan pandangan atau pendekatan dari para
pimpinan perusahaan umumnya dan pemasaran khususnya, yaitu melalui 3 tahapan
sebagai berikut:
1.
Pemasaran
massal.
Penjual
melakukan produksi secara besar-besaran (massal) dengan distribusi massal dan
mempromosikan secara massal 1 produk untuk seluruh pembeli.
2.
Pemasaran
dengan diferensiasi produk.
Penjual
menghasilkan dan memasarkan 2 atau lebih produk dengan perbedaan penampilan,
gaya, mutu, ukuran, dan sebagainya.
3.
Pemasaran
sasaran.
Penjual
atau produsen membedakan diantara banyak segmen pasar, memilih 1 atau lebih
diantara segemen pasar tersebut sebagai sasaran pasar, dan mengembangkan atau
menetapkan produk dan acuan pemasaran yang berlaku untuk masing-masing segmen
sebagai sasaran pasar itu
2.2.3. Menentukan
Target pasar
Dalam
menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat
dijelaskan sebagai Berikut :
1.
Single
Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan
dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat
disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga
bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi
resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk
memilih lebih dari satu segmen.
2.
Selective
Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan
menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling
berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan
uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,
walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap
memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3.
Product
Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi
membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun
reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu
apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan
melakukan perubahan teknologi.
4.
Market
Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan
memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan
timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5.
Full
Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha
melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan
besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar
dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada
tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya
perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila
dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya
berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan
adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost,
inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan
perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.
Pilihan
etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak
menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh
seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar
sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana
dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi
dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja
tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
2.
Interelasi
dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan
yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih
segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak
memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada
dalam segmen super.
3.
Rencana
serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh
perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk
menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega
marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik
dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4.
Kerjasama
antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara
SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
2.2.4.
Kriteria Targeting
Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga
kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan
segmen mana yang akan dijadikan target yaitu :
Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa
segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi
perusahaan.
Kedua, adalah bahwa strategi targeting
itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan.
Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang
dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus
mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan
Kriteria memperoleh target market
optimal :
1.
Responsif
Pasar yang dituju harus responsif terhadap
produk yang akan diluncurkan. Untuk mendapatkan respon yang positif maka perlu
diketahui target market yang tepat sebelumnya. Responsif pasar diketahui
bisa dengan bantuan riset pasar melakukan jajak pendapat dengan mengacu pada
segmentasi pasar konsumen.
2.
Potensi penjualan
Potensi ini tidak hanya dihitung dari
jumlah populasi tetapi juga ditentukan oleh daya beli dan keinginan pasar untuk
memilikinya. keinginan ini harus diciptakan dengan mempertimbangkan kesiapan
pasar menerima produk tersebut. Kelayakan produk dan kemampuannya meningkatkan
kepuasan. Persiapan analisa awal serta pertimbangan yang matang akan
mendapatkan target potensi penjualan yang baik.
3.
Jangkauan media
Media untuk promosi memiliki pengaruh yang
besar terhadap tercapainya hasil optimal dari pemasaran suatu produk. Target
market harus dapat dicapai dengan optimal sehingga perlu perencanaan media
iklan yang tepat serta memahami karakter media tersebut.
4.
Sesitifitas terhadap pasar
untuk mempertahankan sebuah target market maka perlu selalu
memantau keadaan dinamika pasar secara konsisten.
2.2.5.
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan strategi pasar sasaran
Faktor-faktor
yang perlu diperhaatikan dalam memilih pasar sasaran antara lain sebagai
berikut :
1. Tahap product life cycle. Pasar sasaran harus ditinjau
kembali begitu produk menghadapi tahap kedewasaan.
2. Keinginan konsumen dalam keseluruhan pasar. Ketika keinginan-keinginan
konsumen di dalam pasar sasaran relatif homogen, maka kesempatan untuk
memperluas segmen pasar agak terbatas.
3. Potensi dalam pasar. Posisi perusahaan atau produk yang
relatif terhadap pesaing menentukan strategi sasaran. Jika pangsa pasar produk
rendah, maka harus bersaing sdalam pasare dimana produk tersebut memiliki
keunggulan-keunggulan kompetitif yang baik atau dengan kata lain pesaing kurang
tertarik melawan produk anda.
2.2.6.
Tujuan Target Pasar
Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh
tingkat kepuasan konsumen yang diperolehnya dan kegiatan pemasaran yang
dilakukan perusahaan untuk produknya. Atas dasar ini maka dapatlah dikatakan
tujuan dan sasaran pemasaran suatu produk adalah untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen produk tersebut, untuk mana perlu ditetapkan strategi pemasaran
yang tepat. Kepuasan konsumen merupakan ukuran keberhasilan strategi pemasaran
perusahaan dalam memasarkan suatu produk. Mengukur tingkat kepuasan konsumen
merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah dan memerlukan kriteria tertentu.
Kepuasan
konsumen dapat diukur dari sudut:
1.
Suara
konsumen (consumer’s vote)
Kepuasan
konsumen diukur dari suara-suara konsumen, yang dapat berupa kritikan atau
keluhan terhadap strategi atau keluhan terhadap strategi atau kegiatan
pemasaran produk dari perusahaan itu.
2.
Laba
atau keuntungan perusahaan (company’s profit)
Kepuasan
konsumen diukur dari tingkat laba yang dicapai perusahaan. Makin tingkat laba
perusahaan, makin puas pula konsumen terhadap strategi atau kebijakan pemasaran
produk perusahaan itu.
2.3.
POSITIONING
2.3.1.
Pengertian Positioning
Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu
strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan
(differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen
selalu ingat dengan suatu produk.
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak
seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah
bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk
pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu
perusahaan bukan produk pesaing. Seperti halnya diungkapkan Milton M. Presley
et al dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in
consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit
promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the
marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the
competitors”.
Kotler,
Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for
leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun
kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah
mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan
sukarela mengikuti perusahaan.
Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning
sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan
kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai
kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning
tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga
bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan
being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas.
2.3.2.
Strategi Positioning Produk
Product positioning sangat berhubungan erat dengan
segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan melayani target
market tertentu. Oleh karena itu pengertian strategi product positioning
sebagai suatu strategi yang digubakan untuk menanamkan suatu citra produk di
benak konsumen, sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan
produk pesaing.
Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen
mempunyai persepsi yang sama dengan harapan produsen tentang produk yang ditawarkan.
Kotler (1997:265) menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat
dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara
lain:
1. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi apabila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan
atribut produk yang lebih Unggul dibandingkan pesaingnya, seperti ukuran, lama
keberadaan dan seterusnya. Contoh: Disneyland dapat mengiklankan sebagai taman
hiburan terbesar di dunia atau Mobil Toyota Avanza mengiklankan harga rendah.
2. Penentuan posisi Produk yang hanya
diposisikan pada kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang diberikan
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin
dalam suatu manfaat tertentu. Contoh: Knotts Berry Farm memposisikan diri
sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi,
seperti hidup di jaman keemasan koboi Old West atau pasta gigi Pepsodent
mengiklankan produknya untuk mengurangi gigi berlubang
3. Penentuan posisi menurut penggunaan
atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah
yang digunakan sebagi unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. Contoh:
Japanesse Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin
memperoleh hiburan singkat atau dimusim panas Isotonik dapat diposisikan
sebagai minuman untuk menggantikan cairan tubuh atlet, sedangkan di musim
dingin minuman ini diposisikan sebagai produk untuk diminum kalau dokter menganjurkan banyak minum.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk
sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada
sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
Contoh: Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk
pencari tantangan atau Johnson and Johnson meningkatkan pangsa pasar shampoo
bayi dri 3% menjadi 14% dengan memposisikan ulang produk itu untuk orang dewasa
yang seringkali mencuci rambutnya dan membutuhkan shampoo lembut.
5. Pententuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya
secara utuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaing. Contoh: Lion Country
Safari dapat beriklan memiliki lebih banyak macam binatang dibandingkan dengan
Japanesse Deer Park.
6. Penentuan posisi menurut kategori
produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
kategori produk. Contoh: Marineland of The Pacific dapat memposisikan diri
bukan sebagai “Taman Rekreasi” tetapi sebagai “Lembaga Pendidikan”.
7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik.
Contoh: Busch Gardens dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga
(dibandingkan penentuan posisis seperti kualitas tinggi/ harga tinggi atau
harga murah).
2.3.4.
Cara menentukan Positioning
Dalam menentukan positioning menurut Kotler ada empat tahap
yaitu :
o
identifikasi
target
Dengan mengidentifikasi maka akan
memberikan perusahaan gambaran bagaimana cara yang tepat untuk membangun brand
image. Contoh: Suatu produk kecantikan, harus bisa mengidentifikasi target market
sesuai produk yang di tawarkan apakah produk ini untuk memutihkan kulit atau
menghaluskan kulit.
o
menentukan
frame of reference pelanggan (siapa diri)
Ide / asumsi yang dapat diterima
oleh konsumen. Contoh: Hoka-Hoka Bento yang menggunakan ikon sepasang karakter
anak-anak dengan gaya gambar manga Jepang, sehingga orang bisa mengingat hokben
sebagai restoran masakan jepang.
o
merumuskan
point of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan
Hal-hal yang harus diperhatikan agar
konsumen memilih perusahaan. Contoh: Es pocong yang dikenal di kalangan
masyarakat karena namanya yang aneh dan unik. Sehingga menarik perhatian konsumen.
o
menetapkan
keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda
Dimana produk tersebut bisa
dinikmati sebagai sesuatu yang beda.Contoh: Penjual pop ice A menjual pop ice
dengan campuran keju, susu, oreo dan permen coklat. Sedangkan penjual pop ice B
dengan harga yang sama hanya menmbahkan keju dan astor saja tentu penjual pop
ice A lebih unggul dan akan lebih diminati.
Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat
kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning yaitu :
·
Pertama
adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus
mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value
yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada
saat memutuskan untuk membeli.
·
Kriteria
kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini
positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
Seperti lokasi yang strategis.
·
Kriteria
ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning
harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari
para pesaing.
·
Kriteria
keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu
relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis
Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah
persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar
positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah.
Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan
menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan
akan kehilangan fokus.
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat
memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan
positioning:
1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan
perusahaan
2.Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru yang dimasuki
6.Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru
di pasar
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan
harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1.
Be creative
Be
craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian
konsumen atau target market.
2.
Simplicity
Simplicity
maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas
mungkin
3.Consistent
yet flexible
Consistent
yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own,
dominate, protect
Own,
dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki
satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User
their language
User
their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan
harus menggunakan bahasa pelanggan.
2.4. STUDI
KASUS
2.4.1. Segmentasi
Eigerindo Multi Produk Industri Ltd didirikan pada tahun
1990 dan bergerak dibidang retail Adventure. Filosofi dari logo eiger adalah
lingkaran warna biru artinya "Dunia", segitiga biru berarti
"Adventure", dan permukaan dasar dalam warna merah berarti "Roh".
Dengan demikian, makna logo Eiger adalah "Roh dari Petualangan
Dunia". Dari logo tersebut mengisyaratkan bahwa segmentasi dari produk
Eiger ini adalah diposisikan pada gaya hidup petualangan. Dari segi segmentasi
demografis pasar Eiger terdiri dari beberapa variabel seperti pria dewasa yang
senang berpetualang, dimana barang yang disediakan sudah mencakup untuk
keperluan petualang. Segmentasi dari segi Geografis sudah masuk ke seluruh
kawasan Indonesia serta ke Mancanegara seperti Libanon, Singapura, Filipina,
dan Jepang
Eiger memperluas jangkauan pasarnya dengan meningkatkan
citra produk dan membidik segmen generasi dewasa yang senang berpetualang.
Serta menawarkan EAST (Eiger Adveture Service Time) adalah sebuah organisasi
yang dikelola secara profesional dan didukung oleh mereka yang memiliki
keterampilan dan keahlian di lapangan dalam hal petualang. EAST (Eiger Adveture
Service Time) dimaksudkan untuk memberikan layanan tanpa meninggalkan kebutuhan
untuk pelestarian alam dan tanggung jawab terus menerus. EAST memberikan
layanan informasi dan komunikasi tentang pembangunan petualangan lokal dan
internasional. EAST adalah jembatan antara Eigerindo Multi Produk Industri Ltd
dan anggota atau masyarakat sebagai pelanggannya. Ini dimaksudkan untuk
mempertahankan kesetiaan pelanggan Eiger.
Visi dan Misi dalam menjalankan bisnisnya. Diantaranya :
1.
Memberikan informasi yang komprehensif tentang kegiatan petualangan untuk
anggota dan masyarakat dengan benar dan akurat.
2.
Pendukung anggota dan masyarakat yang ingin melakukan kegiatan petualangan.
berpartisipasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang lengkap dengan
pikiran dan roh petualangan diperluas.
3.
Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan kualitas dan daya
saing dalam menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh anggota-anggotanya, yang
mendukung setiap kegiatan yang berhubungan dengan konservasi lingkungan hidup.
Dari Visi dan Misi Eiger diatas
jelas bahwa segmentasi pasar Eiger untuk mereka yang senang berpetualang serta
ikut berperan serta dalam memelihara lingkungan hidup.
2.4.2. Targeting
Target dari pasar Eiger adalah
konsumen dari kalangan menengah keatas, karena jika melihat dari produk Eiger,
harga satu buah tas ransel Eiger mulai dari Rp. 150.000 s/d tak terhingga.
Target pasar Eiger berikutnya merupakan para konsumen yang pecinta kegiatan
outdoor, pecinta kegiatan Extrim yang memacu adrenalin seperti : Panjat Tebing,
Pendaki Gunung dan lain-lain. Faktor faktor yang mempromosikan produk Eiger
kepada para konsumen khususnya kepada mereka pacinta kegiatan outdoor :
·
Past
Decisions
Pengambilan keputusan untuk pembelian yang telah dilakukan
sebelumnya mempengaruhi perilaku pasca pembelian menjadi pembelian berualang ketika
tas ransel Eiger memiliki kualitas yang tinggi dan terpercaya, bahan yang
nyaman untuk digunakan disemua medan, Eiger selalu mementingkan kenyamanan
konsumen. Eiger menjawab semua perbedaan kelebihannya dengan produk tas ransel
lainnya.
·
Kultur
Pandangan yang terbentuk pada sebagaian konsumen Indonesia
dalam mendefinisikan ketahanan dan keawetan tas ransel yang mana kebanyakan
orang Indonesia berani membayar mahal yang penting barang yang dibelinya tahan
dan awet untuk digunakan dalam kegiatan apapun.
2.4.3 Positioning
Produk Ransel Eiger di posisikan sebagai suatu produk ransel
untuk lelaki yang memiliki gaya hidup berpetualang (adventure lifestyle) dan
beraktivitas di alam terbuka.
Analisis
dari produk ini adalah, bahwa ransel eiger di pasarkan kepada mereka yang suka
bepergian jauh, dan sering beraktivitas di alam terbuka, di khususkan kepada
mereka yang sering melakukan hiking, caving dan climbing di gunung. Karena
ransel eiger yang memberikan sebuah design dan bentuk tampilan seperti misalnya
memiliki kapasitas besar, tidak hanya itu ransel eiger memiliki jumlah kantung
yang cukup banyak, dari kantung kecil hingga besar, berbeda dengan ransel biasa
yang untuk digunakan sehari – hari, karena di khususkan agar dapat memuat semua
perbekalan dan peralatan baik itu hiking, caving dan climbing. Bentuk yang
meramping di design sedemikian rupa agar memberikan ruang gerak yang lebih
kepada mereka si pemakai, walaupun membawa barang yang berkapasitas besar.
Ransel eiger ini merupakam ransel yang pas sekali digunakan untuk melakukan
aktivitas di alam bebas, meski adapun
mereka walaupun hanya segelintir kecil orang yang memakainya untuk aktivitas
sehari - hari. Dan dari segi design yang menonjolkan sisi warna dan corak yang
sangat ”ke-lelakian,”sehingga ransel ini pada dasarnya di khususkan kepada
mereka kaum lelaki, meski ada kaum perempuan yang memakainya. Dari segi pembeli
(konsumen) dari produk ini dapat dikatakan bahwa, hanya mereka orang – orang
yang berminat akan beraktifitas dan berpetualang di alam terbuka saja (di
khususkan) yang memiliki minat untuk membeli dan menggunakan produk ransel ini.
Jadi tidak semua orang tertarik untuk membeli dan menggunakan produk ini.
Di dalam pemasarannya, terdapat beberapa hal mendasar dalam
membangun strategi positioning produk ini, yaitu produk ransel eiger membangun
strategi positioningnya pada alasan spesifikasi penggunaan produk. Hal ini
dapat dijelaskan, bahwa ransel eiger merupakan produk yang memang di khususkan
untuk aktivitas berpetualang (adventuring) di alam terbuka, karena dari segi
design dan bentuknya serta kapasitasnya sudah di kondisikan dengan beragam
kegiatan yang di lakukan di alam terbuka.
Cara
product positioning yang dilakukan pemasar di dalam memasarkan produk ransel
eiger kepada konsumen yang dituju, ditentukan berdasarkan :
1.
Penentuan
posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah
yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, di sini
kita dapat melihat bahwasanya ransel eiger memposisikan diri untuk mereka yang
senang beraktifitas, berpetualang dan mencari tantangan di alam terbuka,
seperti hiking, caving, dan climbing.
2.
Penentuan
posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk
sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada
sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
Dalam kasus ini, ransel eiger dapat mengiklankan diri sebagai ransel untuk para
petualang dan pencari tantangan alam terbuka.
3.
Penentuan
posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik.
Produk ransel eiger menawarkan nilai yang lebih dan nilai terbaik untuk harga
sebanding dengan penawaran kualitas yang diberikan oleh produk tersebut. Produk
ini di pasarkan kepada kelas menengah ke atas, dari mulai harga yang sedang,
dalam arti cukup terjangkau, hingga harga yang lebih ekskusif, dan hanya dapat
di beli oleh orang – orang tertentu saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemasar
itu tidak homogen. Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggan di
pasar yang besar, luas dan beraneka ragam. Untuk mencapai hasil pemasaran yang
optimal, kita harus terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar atas produk yang
akan kita jual. Langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau
membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar.
Langkah yang terakhir adalah menetapkan posisi pasar (positioning).
Yakni menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan
potensial yang akan dibidik, agar
positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak
berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah
akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka terhadap tawaran perusahaan akan kehilangan
fokus.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar